Kelompok Islamic State atau ISIS di Semenanjung Sinai, Mesir, menyatakan perang dengan kelompok Hamas Palestina di Gaza. Seruan permusuhan itu disampaikan dengan merilis video eksekusi anggotanya sendiri yang menjadi pengkhianat.
Dalam video berdurasi 22 menit, ISIS menyatakan bahwa anggotanya yang mereka eksekusi telah memasok senjata kepada Hamas. Melalui video itu pula, kelompok tersebut meminta para pengikutnya untuk menyerang faksi politik dan bersenjata Palestina yang berkuasa di Gaza tersebut.
Seruan permusuhan ini berpotensi mengacaukan situasi keamanan di Gaza yang sudah rapuh.
”Jangan pernah menyerah pada mereka. Gunakan bahan peledak, pistol peredam, dan bom lengket. Bom pengadilan mereka dan lokasi keamanan mereka, karena itu adalah pilar tirani yang menopang takhtanya,” kata anggota ISIS yang berbicara di video dengan memegang pisau.
Tak lama setelah dirilis, video itu telah diterjemahkan dan disiarkan oleh SITE Intelligence Group, organisasi yang memantau situs-situs ekstremis.
Dalam video tersebut, ISIS mengecam tindakan keras Hamas terhadap kelompok militan Islam di Gaza dan kegagalannya untuk mencegah pengakuan sepihak Amerika Serikat atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Kedua hal itu dijadikan alasan ISIS untuk memusuhi Hamas.
Konfrontasi antara kedua kelompok tersebut sejatinya telah muncul lebih dari satu tahun setelah Hamas memusuhi para pendukung ISIS di Gaza dan memperketat perbatasannya dengan wilayah Sinai dalam upaya memperbaiki hubungannya dengan Mesir.
Meskipun dianggap sebagai kelompok teroris oleh Israel dan Amerika Serikat, Hamas telah berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan Mesir dan Otoritas Palestina di Tepi Barat.
”Percikan kecil dapat memaksa satu atau kedua pihak untuk terlibat dalam konfrontasi militer,” kata Hani Habib, seorang analis politik yang berbasis di Gaza, seperti dikutip Washington Post, Jumat (5/1/2018).
(The-Washington-Post/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar