CIA.
Harian Amerika Wall Street Journal telah mengatakan bahwa enam bulan yang lalu: Central Intelligence Agency telah mendirikan sebuah organisasi di Iran yang bertujuan untuk memata-matai Republik Islam.
"Badan Intelijen Pusat telah membentuk sebuah organisasi yang secara khusus berfokus pada pengumpulan dan analisis intelijen mengenai Iran, yang mencerminkan keputusan administrasi Trump untuk menjadikan negara tersebut sebagai target prioritas utama mata-mata Amerika," lapor WSJ pada Juni lalu, mengutip pejabat AS.
Laporan tersebut mengatakan bahwa pusat misi "akan mempertemukan para analis, personil operasi dan spesialis dari seluruh CIA untuk melihat jangkauan kemampuan agensi, termasuk tindakan rahasia."
CIA tidak mengumumkan pada saat itu Pusat Misi Iran, namun hal itu tersirat dalam Center Misi Korea bahwa CIA mengumumkan pada awal Mei untuk menangani upaya Korea Utara yang sedang mengembangkan rudal nuklir jarak jauh.
Berbicara lebih lanjut tentang langkah tersebut, laporan tersebut menggambarkan Direktur CIA Mike Pompeo sebagai elang lama Iran, dengan mengutip ucapan publik pertamanya sejak mengambil alih kendali di agen mata-mata itu, ketika dia memperingatkan bahwa Iran "dalam perjalanan".
"Apakah kapasitas peningkatan yang sangat besar untuk mengantarkan sistem rudal ke Israel dari Hizbullah, peningkatan kekuatan mereka di dan sekitar Mosul dengan milisi Syiah, pekerjaan yang telah mereka lakukan untuk mendukung Houthi sehingga dapat menembakkan rudal ke Saudi - daftar pelanggaran Iran telah meningkat secara dramatis sejak tanggal ditandatangani JCPOA," ungkap WSJ mengutip Pompeo, mengacu pada Rencana Komprehensif Aksi Bersama, kesepakatan 2015 bahwa Iran menyepakati dengan AS dan kekuatan dunia lainnya untuk membatasi program nuklirnya.
"Kami secara aktif terlibat dalam banyak pekerjaan untuk membantu presiden, memastikan dia memiliki pemahaman tentang di mana orang-orang Iran mematuhi dan di mana mereka berada," kata Pompeo yang melaporkan di Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington pada bulan April.
Laporan tersebut juga mengutip Mark Lowenthal, seorang mantan pejabat senior CIA yang mengatakan bahwa pusat di Iran merupakan upaya agensi untuk membawa semua ahli bersama-sama di satu tempat, dari mata-mata yang mengumpulkan informasi hingga para analis yang memahaminya.
"Kami tahu bahwa menggabungkan kolektor dan analis [gabungan] bersama-sama, Anda akan mendapatkan analisis dan operasi yang lebih baik," kata Lowenthal, mencatat bahwa model terpadu telah berhasil digunakan di area lain.
(Wall-Street-Journal/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar