Ritual ibadah politik salat Jumat hari ini di Tehran, Republik Islam Iran, dipimpin oleh Ayatullah Muwahhidi Kermani.
Dalam khutbah Jumat hari ini, Ayatullah Kermani menyinggun peristiwa pesawat penumpang yang jatuh baru-baru ini di jalur penerbangan Tehran-Yasuj.
“Pihak keluarga korban telah menghimbau supaya upaya pencarian dihentikan sementara waktu kalau memang cuaca tidak mendukung supaya tidak jatuh korban baru. Ini menunjukkan bahwa rakyat kita adalah rakyat yang sangat penuh kasih sayang,” ujar Ayatullah Kermani.
Pada kelanjutan khutbah, Ayatullah Kermani mengecam keras aksi kekerasan yang telah mengganggu keamanan warga di Jalan Pasdaran beberapa waktu lalu. “Kami juga menyatakan terima kasih banyak kepada pihak kepolisian yang telah bertindak logis dalam menangani masalah ini. Kami meminta kepada pihak pengadilan supaya pelaku yang telah menyebabkan kerugian material dan jiwa dihukum dengan pidana paling keras. Masalah keamanan ini tidak bisa begitu saja dilalui. Untuk itu, rakyat Iran pasti akan menyaksikan para pelaku ini pasti dipidana,” tukasnya.
Ketika menyinggung gempa bumi yang baru-baru ini menimpa warga di kawasan barat Iran, Ayatullah Kermani meminta kepada badan eksekutif Iran supaya mengalokasikan budget lebih banyak untuk para korban gempa supaya mereka bisa segera membangun rumah.
Masalah berikut yang diingatkan oleh Ayatullah Kermani adalah konspirasi yang sedang dilakukan oleh Amerika, Israel, dan Arab Saudi untuk melawan Iran.
“Ketiga rezim ini sedang berusaha membentuk kesepakatan internasional untuk melawan Iran. Padahal mereka tidak sadar bahwa Iran diselubungi oleh cahaya Ilahi. Revolusi Islam Iran tak ubahnya bak pohon kokoh dengan akar yang menghujam. Ranting-rantingnya menjulang tinggi dan senantiasa menghasilkan buah,” ujar Ayatullah Kermani.
Sehubungan dengan syahadah Sayyidah Zahra as yang baru-baru ini diselenggarakan di seluruh dunia, Ayatullah Kermani menegaskan, “Kita tidak pernah menyaksikan seseorang yang tampil membela imam zamannya seperti yang pernah dilakukan oleh Sayyidah Fatimah Zahra. Beliau mendatangi rumah kaum Anshar dan Muhajirin satu per satu untuk mengingatkan masalah ini. Akan tetapi, mereka tetap tidur nyenyak dalam kelalaian.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar