Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Mesir mengeluarkan sebuah pernyataan, yang menuduh Qatar memicu ketegangan antara para anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia (P-GCC).
“Para pejabat Doha harus memilih antara menghormati hubungan baik bertetanggga atau melanggar hukum internasional dan melindungi terorisme,” kata pernyataan tersebut seperti dikutip IRNA, Rabu (28/2/2018).
Arab Saudi Cs menuntut Qatar untuk mengubah perilaku dalam mendukung organisasi teroris, berhubungan dengan Iran, dan segera memutus bantuan dana kepada mereka.
“Kami mendukung upaya Emir Kuwait untuk menyelesaikan ketegangan antara negara-negara P-GCC, dan perbedaan dengan Qatar ‘sangat kecil’ dan harus diselesaikan dalam konteks upaya Kuwait,” tambahnya.
Sebagai tanggapan atas pernyataan tersebut, pemerintah Qatar mendesak Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk mengakhiri sanksi kejam Arab Saudi Cs terhadap Qatar.
“Mereka tidak memberikan bukti apapun tentang dukungan Qatar terhadap terorisme,” kata statemen yang dibacakan oleh perwakilan Qatar untuk Misi PBB di Jenewa.
Pernyataan itu menilai penerapan sanksi benar-benar bertentangan dengan hukum internasional, undang-undang hak asasi manusia dan Piagam PBB.
“Mereka ingin memanfaatkan isu terorisme untuk menyesatkan masyarakat internasional terkait niat dan tindakan ilegal dan tidak manusiawi terhadap pemerintah Qatar,” tegas perwakilan Qatar.
Saudi bersama UEA, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Qatar sejak 5 Juni 2017, dan kemudian menutup perbatasan darat, laut dan udaranya untuk negara tersebut.
(IRNA/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar