Menurut pengakuan seorang anggota kabinet Inggris yang beragama Islam, racun media terhadap Muslimin dunia dengan menyebarkan tulisan negatif setiap hari selalu disebarkan. Hal ini telah berubah menjadi hal yang biasa sehari-hari.
Sa’idah Waritsi adalah wanita muslimah pertama yang terpilih sebagai salah satu anggota kabinet Inggris. Menurutnya, berita negatif tentang Muslimin di media-media Inggris semakin lebih buruk apabila dibandingkan dengan periode sebelum ini.
Menurut Waritsi, gambarannegatif tentang Muslimin di media-media Inggris sangat banyak sehingga memerlukan berjam-jam waktu untuk membacanya.
Waritsi menekankan, cara yang digunakan oleh sebagian media Inggris untuk merusak citra Islam dan Muslimin lebih buruk dibandingkan dengan cara yang pernah digunakan pada tahun 2011 lalu.
Menurut Waritsi, Muslimin selalu menjadi sasaran tembak media-media berita mainstream.
Sementara itu, Criss First selaku kepala Asosiasi Nasional Jurnalis menandaskan, problem Islamofobia di koran-koran Inggris sekarang telah berubah menjadi sebuah masalah besar.
Menurut beberapa bukti, lanjut First, sebagian ketua redaksi memerintahkan para jurnalis dan wartawan supaya menulis berita dengan cara khusus.
First mengusulkan, kita harus menyadarkan masyarakat bahwa mereka sedang mengalami ancaman, dan Muslimin lantaran kelompok teroris Daesh sedang menjadi sasaran tembak media.
Menurut First, 64 persen dari masyarakat Inggris menerima informasi tentang Islam dan Muslimin dari media, dan mereka juga tidak merasa terdorong untuk mencari informasi yang lebih kongkrit.
(Anatoli/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar