BAHLUL DUDUK DI SINGGASANA HARUN AR RASYID
Suatu hari, Bahlul datang ke istana Harun dan melihat bahwa singgasana dalam keadaan kosong. Tak ada seorang pun yang menghen-tikannya, sehingga ia tanpa ragu-ragu dan tanpa takut duduk di singga-sana Harun itu. Ketika para budak istana melihat hal tersebut, mereka dengan segera mencambuknya dan menariknya dari singgasana. Bahlul pun menangis. Harun datang dan melihatnya, ia mendekat dan bertanya mengapa Bahlul menangis. Seorang budak menceritakan kejadiannya. Harun pun memarahi mereka dan mencoba untuk menghibur Bahlul.
Bahlul berkata bahwa ia tidak menangisi keadaannya, tetapi ia menangisi keadaan Harun.
Ia berkata, "Aku duduk di kursi kekhalifahan dengan tidak sah untuk beberapa saat, akibatnya aku menerima pukulan dan menanggung kemalangan seperti tadi. Tetapi engkau telah duduk di singgasana itu selama hidupmu! Alangkah banyak kesulitan yang mesti kau tanggung, namun masih saja engkau tidak takut akan akibatnya. [1]
Catatan Kaki:
[1] Dikutip dari buku si bahlul halaman 7
(Karimah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar