Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Pedagang Nasi Uduk: OK OCE Itu ‘Program Hantu’, Semuanya Omong Kosong!

Pedagang Nasi Uduk: OK OCE Itu ‘Program Hantu’, Semuanya Omong Kosong!

Written By Unknown on Jumat, 02 Februari 2018 | Februari 02, 2018


Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, masih berupaya dalam menggencarkan program kewirausahaan.

Program yang dimaksud yakni One Kecamatan One Centre Enterpreneurship (OK OCE) ke sejumlah pelaku-pelaku usaha di DKI Jakarta.

Tak seperti wilayah Jakarta Barat, program yang diklaim dapat menyejahterakan sejumlah pelaku usaha, justru program itu kini dipandang hanya program omong kosong.

“Katanya ada pelatihan pak, ketika sayanya itu nanya ke pihak atau tim OK OCE bilang hanya ‘segera.. segera.. Tapi kok sampai sekarang ini nihil pak. Padahal saya mau memiliki usaha itu ya bidang kuliner. Di Kelurahan juga tak terlihat ada pelatihan apapun tuh. Daftar saja, tapi yah pelatihannya engga ada sama sekali. Padahal, saya sudah daftar di Kecamatan Kebon Jeruk, dari 2017 akhir lalu,” kata seorang warga di Kecamatan Kebon Jeruk, sekaligus seorang pedagang nasi uduk, Nunik Putrian (26), Senin (1/2/2018).

Dikatakan Nunik program kewirausahaan OK OCE yang diterapkan Pemprov DKI Jakarta itu, merupakan program tidak nampak bentuknya.

“Ya jelas ya program hantu itu mah. Sekarang-sekarang ini saya tungguin kapan pelatihannya sih? Serasa seperti kuliah kuliner pelatihannya. Mana? Enggak ada sampai sekarang. Menurut saya, yang ada saja dulu dilatih. Misalnya, bisa 100 peserta dulu dilatih. Halah. Kelamaan mah kalau di nanti-nanti terus. Mending dagang aja secara mandiri. Enggak perlu pakai pelatihan. Saya jualan nasi uduk saja lah sendiri ya. Saya Sudah bisa kok mandiri,” katanya.

Warga lainnya pun mengaku sudah terdaftar di Kecamatan Kebon Jeruk jadi peserta di dalam pelatihan di programkewirausahaan OK OCE, juga menuturkan hal yang sama.

Andri (39), di kediamannya di Kawasan Kebon Jeruk, kali ini menyebut program OK OCE tersebut, sekedar janji kampanye semata.

“Saya belum merasakan sih ya, pelatihannya di sini seperti apa. Sebab, saya mendaftar sekitar dua bulan akhir tahun kemarin sampai kini pun enggak ada tuh pelatihannya. Ditentukan pada tanggal segini, hari segini, jam segini.. Eh tahu-tahu sepi. Enggak ada tuh tim OKE OCE-nya ya mau melatih kita. Malah bilangnya diundur lah. Ah enggak tahu lah, anggapin saja itu program cuma program angin lewat. Janji kampanye ya kan,” katanya.

Sementara itu, Camat Kebon Jeruk, Abdullah, jika pihaknya hingga saat ini masih melakukan pendataan dan sosialisasi.

Dikatakan Abdullah kembali, para warga yang belum mendaftarkan bisa lakukan pendaftaran di kantor Kecamatan Kebon Jeruk.

“Pasti ada pelatihan setiap bulannya, tapi saat ini masih pendataan dulu ya. Konsepnya, saat ini juga belum ada sama sekali,” kata Abdullah, kala dikonfirmasi wartawan.

Saat memantau lokasi pelatihan yakni Gedung Aula Kecamatan Kebon Jeruk, kondisi kosong. Padahal gedung aula tersebut turut digunakan sebagai lokasi pendaftaran.

Bahkan tak terlihat ada Kantor Sekretariat OK OCE di kantor berlantai empat tersebut.

Tidak hanya Kecamatan Kebon Jeruk, kondisi serupa juga nampak di lingkungan Kantor Kecamatan Grogol Petamburan.

Suasana sepi, dan tak nampak suasana terkait program pelatihan tersebut. Selain itu, nampak para pegawai di dalam, namun tak melakukan pelayanan terkait hal pendaftaran di pelatihan kewirausahan tersebut.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan Kota Jakarta Barat, Nur’Aini Silviana atau Sylvi mengakui, pelatihan sendiri hingga kini masih menunggu anggaran turun.

“Sebab didalam pelatihan ini ya membutuhkan biaya banyak. Anggaran bermiliar ya untuk program OK-OCE di Jakarta Barat biaya makan saja dalam setahun kami bayar itu Rp 500 juta. Kami berencana setelah melakukan pelatihan dan matang secara manajemen, sedikit-sedikit bakal melepas semua pengusaha barunya OK-OCE untuk menjalani usaha sendiri.

Saya tidak setuju, kalau program OK-OCE sendiri kawasan Jakarta Barat sebut belum berjalan. Kalau, tak berjalan juga, tandanya memang si Camat tuh yang enggak beres-beres kerjanya. Cukup saya saja yang bakalan tegur, tidak perlu pak Sandi Uno (Wakil Gubernur DKI Jakarta) segala,” kata Sylvi.

(Tribun-News/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: