Umat muslim Hui di provinsi Gansu, Cina, khawatir bahwa meningkatnya pembatasan dan penindasan pemerintah akan membuat kondisi mereka seperti muslim Uighur yang tinggal di provinsi Sinjiang.
Menurut laporan IQNA dilansir dari Reuters, keputusan baru-baru ini pemerintah setempat Gansu untuk melarang pendidikan agama bagi kaum muda adalah campur tangan yang tidak menyenangkan dalam kehidupan umat Hui yang membuat khawatir dengan masa depan mereka.
Kekhawatiran besar ini adalah bahwa pemerintah dapat melakukan tindakan di provinsi Gansu di barat laut, yang menyerupai penindasan muslim Uighur di wilayah Xinjiang di barat.
Umat muslim Uighur bertahun-tahun lamanya telah menjadi sasaran represi keras: pengawasan polisi yang terus-menerus atas kehidupan mereka, mengirim ke pusat pelatihan ulang untuk aktivitas keagamaan dan pengumpulan DNA, karakteristik turun temurun untuk mengendalikan mereka lebih banyak, termasuk tindakan melawan minoritas etnis dan agama ini.
Umat muslim Hui, yang selama berpuluh-puluh tahun memiliki hubungan baik dengan pemerintah, sekarang khawatir akan masa depan yang serupa.
Pada bulan Januari, pejabat pemerintah Gansu melarang anak-anak dan remaja dari pendidikan agama pada tahun baru Imlek, namun sampai sekarang belum diketahui apakah larangan tersebut berkepanjangan atau sementara, namun hal tersebut menjadi sebab kekhawatiran umat Islam di daerah tersebut.
(Reuters/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar