Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Shriyan Wickremesinghe, mengecam tindakan kekerasan dan rasisme terhadap umat muslim di kota Kandy.
Menurut laporan IQNA dilansir dari al-Youm al-Sabi’, Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Shriyan Wickremesinghe, baru-baru ini menanggapi tindakan kekerasan umat Buddha Sinhala terhadap umat muslim, selain mengecam tindakan ini, juga berkomitmen untuk mengambil tindakan lebih guna mengontrol tindakan kekerasan ini.
Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena juga pada hari Selasa (6/3) menetapkan tujuh kondisi luar biasa dengan tujuan menghentikan kekerasan terhadap umat muslim. Keputusan tersebut ditetapkan setelah sekelompok umat Buddha Sinhala menyerang sejumlah rumah dan toko-toko milik umat muslim.
Polisi Sri Lanka pada hari Rabu mengatakan, kendati pelaksanaan kondisi luar biasa ini dilakukan untuk perdamaian di negara konflik ini, namun para pemberontak Buddha tetap menyerang sejumlah masjid dan toko-toko muslim.
Perlu disebutkan bahwa kekerasan terhadap umat Islam telah meningkat dari hari Minggu malam (4/3) dan pasca kematian seorang pemuda Buddha selama konflik antara umat Buddha Sinhala dengan kelompok umat muslim.
Sri Lanka memiliki populasi 20 juta, dimana 75% adalah umat Buddha dan 9% adalah umat muslim.
(Al-Youm-Al-Sabi’/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar