Ritual ibadah politik salat Jumat hari ini Tehran dipimpin oleh Hujjatul Islam wal Muslimin Kazhim Shiddiqi.
Dalam khutbah Jumat kali ini, Shiddiqi juga berpesan kepada seluruh rakyat Iran supaya selalu menekankan ketakwaan kepada Allah, karena ketakwaan dapat menurunkan keridaan Ilahi. Kenihilan takwa dapat menjadikan kehidupan manusia gelap gulita. Oleh karena itu, barang siapa melalaikan Allah, Dia pasti mempersempit kehidupannya.
Hujjatul Islam Shiddiqi mengingatkan, harta benda tidak pernah mendatangkan ketenteraman bagi manusia. Tanpa takwa, manusia selalu bingung dalam menjalani hidup. Dengan ketakwaan sejati, seluruh masalah bisa diatasi.
Hujjatul Islam Shiddiqi berpesan kepada pemilik posisi kenegaraan supaya senantiasa menjaga amanat yang berada di pundak mereka. Al-Quran berpesan supaya kita semua mengembalikan amanat kepada orang yang berhak. Acuh tak acuh terhadap amanat merupakan tanda kemunafikan. Tidak menepati janji termasuk tanda lain kemunafikan.
Pada kelanjutan khutbah, Hujjatul Islam Shiddiqi menegaskan bahwa Sayyidah Fatimah Zahra adalah figur wanita dalam bidang menjadi istri, mendidik anak, ibadah dan penghambaan kepada Allah, kesabaran, dan pemegang panji dalam perang lunak.
“Sayyidah Zahra adalah figur bagi seluruh wanita yang ingin menjadi manusia,” ujar Shiddiqi.
Shiddiqi menukaskan bahwa Sayyidah Zahra mengetahui berita-berita gaib yang dikaruniakan oleh Allah kepadanya. Dengan kelayakan ini bisa ditegaskan bahwa Sayyidah Zahra adalah satu umat.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar