Para Imam Ahlulbait Nabi SAW menyampaikan banyak amalan pada 10 hari terakhir bulan Ramadan kepada kaum Muslimin. Hal ini tercatat dalam sejumlah kitab hadis Syiah. Namun demikian, di antara sekian banyak amalan tersebut, ada sejumlah doa umum yang dianjurkan untuk dibaca pada 10 malam terakhir bulan Ramadan.
Sejak malam 21 Ramadan, para ulama di Betawi menyebut malam ini sebagai ‘malam gawat’. Maksudnya adalah malam yang tidak boleh lalai dari beribadah kepada Allah SWT hingga malam 1 Syawal. Para Imam Ahlulbait menganjurkan untuk mandi di 10 malam terakhir bulan Ramadan terutama di malam-malam ganjilnya dengan berharap meraih malam Alqadr.
1). Syekh al-Kulaini dalam kitab al-Kafi meriwayatkan bahwa Imam Ja’far as-Shadiq a.s. membaca doa berikut ini pada 10 malam terakhir bulan Ramadan:
Aku berlindung kepada keagungan Wajah-Mu Yang Mulia dengan berakhirnya bulan Ramadan atau terbitnya fajar malam ini jika masih ada dosa (vertikal) dan dosa (horizontal) yang karenanya Engkau menyiksaku.
2). Syekh al-Kaf’ami menyebutkan di catatan kaki kitabnya, al-Balad al-Amin, doa yang dibaca Imam Ja’far as-Shadiq a.s. setiap usai salat wajib dan sunah pada 10 malam terakhir bulan Ramadan:
Ya Allah, tunaikanlah hak kami yang terlewat dari bulan Ramadan, ampunilah kekurangan kami di dalamnya, terimalah ia dari kami, dan jangan hukum kami jika kami melampaui batas atas diri kami. Jadikanlah kami termasuk orang-orang yang dikasihani dan jangan jadikan kami orang-orang yang tak mendapatkan hasil.
Sesiapa membaca doa di atas, niscaya Allah mengampuni dosa-dosa yang dilakukan di bulan ini dan menjaganya dari maksiat pada hari-hari tersisa bulan Ramadan.
3). Sayid Ibn Thawus meriwayatkan di dalam kitabnya, Iqbal al-A’mal, bahwa Imam Ja’far as-Shadiq a.s. pada 10 malam terakhir bulan Ramadan membaca:
Ya Allah, sesungguhnya Engkau berfirman di dalam kitab yang Engkau turunkan, “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan bukti-bukti mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)”, lalu Engkau agungkan kemuliaan bulan Ramadan dengan menurunkan Alquran di dalamnya, Engkau sisipkan di dalamnya malam Alqadr dan Engkau jadikan ia lebih baik dari seribu bulan.
Ya Allah, inilah saat hari-hari bulan Ramadan akan segera berakhir dan malam-malamnya segera berlalu. Wahai Tuhanku, aku telah melaluinya dengan hal-hal yang hanya Engkau Yang lebih mengetahuinya dariku, dan hanya Engkau Yang Mampu menghitungnya dari seluruh ciptaan-Mu. Oleh karena itu, aku memohon kepada-Mu sebagaimana permohonan para Malaikat-Mu yang dekat, para nabi utusan-Mu, dan para hamba-Mu yang saleh agar Engkau limpahkan salawat-Mu atas Muhammad dan keluarga Muhammad, membebaskan punggungku dari neraka, memasukkanku ke dalam surga dengan rahmat-Mu, menganugerahkan ampunan dan kemuliaan-Mu bagiku, menerima pendekatanku, mengabulkan doaku, melimpahkanku dengan keamanan pada Hari Ketakutan dari segala kengerian yang Engkau persiapkan di Hari Kiamat.
Wahai Tuhanku, aku berlindung dengan wajah-Mu Yang Mulia dan dengan kebesaran-Mu Yang Agung, dari dosa (vertikal) dan dosa (horizontal) yang Engkau perhitungkan di hari-hari dan malam-malam bulan Ramadan yang tersisa ini. Dari kesalahan yang Engkau hendak menghukumku yang belum Engkau ampuni, Junjunganku, Tuanku, Tuhanku. Aku memohon kepada-Mu wahai Yang tiada tuhan selain-Mu saat tiada tuhan selain-Mu, jika Engkau meridaiku di bulan ini, tambahkanlah keridaan-Mu. Jika Engkau belum meridaiku, siapa lagi selain-Mu? Ridailah aku wahai sebaik-baik Pengasih, Ya Allah, Wahai Tempat meminta, Wahai Yang tidak melahirkan dan tidak pula dilahirkan, dan tiada sesuatu yang setara dengan-Nya.
4). Selain itu, Imam Ja’far as-Shadiq juga menekankan kita untuk banyak membaca doa:
Wahai Yang Melenturkan besi untuk Daud (salam atasnya), Wahai Yang Melenyapkan bencana dan kesusahan yang dahsyat dari Ayub (salam atasnya), Wahai Yang Menghapuskan dukacita Ya’qub (salam atasnya), Wahai Yang Melenyapkan kesedihan Yusuf (salam atasnya), limpahkanlah salawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, Engkaulah yang layak melimpahkan salawat atas mereka semua, perlakukanlah aku sesuai kelayakan-Mu dan jangan perlakukan aku sesuai kelayakanku.
Dari 4 doa di atas, semoga dapat mengantarkan kita meraih kemuliaan malam Alqadr dan meraih ampunan dari Sang Pengampun Sejati di bulan mulia ini. Lebih dari itu, doa-doa tersebut berasal dari seorang Imam Ja’far as-Shadiq, salah satu imam Ahlulbait, yang diamanatkan oleh Rasulullah SAW agar kita berpegang teguh kepada mereka sebagai pendamping Alquran.[*]
(Safinah-Online/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar