Amnesty International mengatakan bahwa militan dukungan Arab Saudi bisa jadi melakukan kejahatan perang di Yaman dengan mengganggu aliran pasokan bantuan kemanusiaan ke negara miskin itu.
Badan hak asasi manusia yang bermarkas di Inggris tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan di situs webnya bahwa para militan menghentikan kapal-kapal yang sarat bantuan dengan alasan untuk memeriksa kargo mereka meskipun kapal itu adalah milik PBB yang telah dimandatkan untuk melakukan hal tersebut.
“Mereka mengalihkan kapal-kapal tersebut ke pelabuhan Yaman yang dikendalikan oleh koalisi penjajah yang dipimpin Saudi, tempat mereka bekerja, atau menunda mereka untuk pemeriksaan lebih lanjut kadang-kadang selama satu bulan atau lebih,” ungkap organisasi itu.
“Lamanya waktu yang diambil oleh inspeksi ini secara efektif menghalangi aliran bantuan kemanusiaan dan barang-barang penting. Dan itulah mengapa, dalam analisis kami, kami telah menemukan bahwa ini bisa jadi merupakan hukuman kolektif, ”bunyi pernyataan itu lebih lanjut mengutip perkataan Lynn Maalouf, direktur penelitian Timur Tengah di Amnesty.
Koalisi Saudi telah melancarkan perang terhadap negara yang paling miskin di dunia Arab itu untuk mendudukkan mantan presidennya yang merupakan boneka Saudi kembali ke kursi pemerintahan. Kementerian Kesehatan Yaman mengatakan lebih dari 600.000 orang telah tewas atau cedera dalam invasi kejam Saudi dan aliansinya selama lebih dari tiga tahun.
(Arrahmah-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar