AS, Inggris dan negara-negara barat lainnya telah memberi instruksi kepada kelompok teroris untuk melakukan serangan kimia di pinggiran Ghouta Timur Damaskus dan memasangnya di pemerintah, kata sumber militer Suriah.
Mengutip informasi rahasia, sumber tersebut mengatakan bahwa organisasi teror berbasis di Eastern Ghouta, termasuk Front al-Nusra, Faylaq al-Rahman dan Ahrar al-Sham, sedang mempersiapkan tontonan lain mengenai dugaan penggunaan senjata kimia oleh Angkatan Darat Arab Suriah, kantor berita resmi SANA melaporkan pada hari Kamis.
Di bawah instruksi dari negara-negara Barat, termasuk AS dan Inggris, para teroris akan menyebarkan bahan kimia tersebut “di dekat garis depan dengan tentara Suriah dan menargetkan warga sipil dan menuduh Negara Bagian Suriah dan tentara tindakan ini,” sumber tersebut menambahkan.
Namun, sumber tersebut menambahkan bahwa angkatan bersenjata Suriah “tidak pernah memiliki senjata kimia atau menggunakannya dan tidak akan melakukannya”.
Suriah menandatangani Chemical Weapons Convention (CWC) pada tahun 2013 dan menyerahkan persediaan senjata kimia beberapa bulan kemudian untuk misi gabungan yang dipimpin oleh PBB dan Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW), yang mengawasi penghancuran persenjataan tersebut.
Ini juga secara konsisten ditolak menggunakan senjata kimia selama militansi yang didukung asing, yang mencengkeram negara itu pada tahun 2011.
Namun, pemerintah Barat dan sekutu mereka tidak pernah berhenti menunjuk ke Damaskus setiap kali ada serangan kimia yang nyata terjadi.
Militan dan pendukung asing mereka dalam beberapa hari terakhir telah melakukan upaya baru untuk menghubungkan dugaan serangan gas ke pemerintah Suriah.
Pekan lalu, Rusia, yang telah membantu pasukan Suriah dalam operasi anti-teror mereka, memperingatkan bahwa militan merencanakan serangan gas di Ghouta Timur untuk menancapkannya ke pemerintah Suriah.
Tak lama setelah peringatan tersebut, yang disebut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang bersimpati kepada militan anti-Damaskus, mengklaim 14 warga sipil telah mengalami kesulitan bernafas setelah sebuah pesawat tempur Suriah menyerang desa tersebut di wilayah Ghouta Timur di pinggiran kota Suriah.
(SANA/Fokus-Today/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar