Seorang ahli politik terkemuka yang berbasis di kota Milan Italia saat mengomentari rencana Washington untuk memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran pada bulan November mendatang dengan mengatakan bahwa pemerintahan Trump tidak dapat mengisolasi Republik Islam tersebut, atau memblokir ekspor minyaknya.
“AS tidak akan dapat mengisolasi Iran dan menghentikan ekspor minyaknya,” kata Federico Pieraccini dalam wawancara dengan Kantor Berita Tasnim, mengacu pada ancaman baru-baru ini oleh AS untuk memangkas ekspor minyak Iran ke nol.
Pieraccini mengatakan bahwa ancaman Presiden Rouhani bahwa jika Iran tidak boleh mengekspor minyaknya, maka tidak ada negara di kawasan yang bisa mengekspor minya mereka bukan sesuatu yang bisa diremehkan. Contohnya, setelah sebuah perusahaan swasta India mengatakan bahwa mereka akan menghentikan impor dari Iran, segera, pejabat India menegaskan bahwa impor minyak negara dari Iran akan meningkat, menyeimbangkan impor yang berkurang dari perusahaan swasta.
Contoh lain yang bagus adalah China. Beijing bahkan tidak mau mempertimbangkan ancaman AS dan terus meningkatkan impornya dari Iran. Iran adalah salah satu produsen minyak dan gas terbesar di dunia dengan potensi besar untuk pengembangan dan China adalah importir minyak nomor satu dunia.
Perusahaan Eropa tampaknya telah memutuskan untuk mematuhi diktat Washington dan beralih dari investasi di Iran. Mereka tidak benar-benar punya pilihan karena mereka sepenuhnya bergantung pada sistem perbankan AS dan dolar AS. Situasi ini harus dilihat oleh Eropa sebagai peluang besar untuk integrasi Eurasia lebih lanjut karena negara-negara asing pasti akan menggantikan investasi Eropa.
Pieraccini adalah seorang penulis lepas independen dan ahli politik yang berbasis di Milan, Italia. Ia berspesialisasi dalam urusan internasional, konflik, politik, dan strategi. Ia telah meliput konflik di Ukraina, Libya, Mesir, Suriah, dan Irak.
(Arrahmah-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar