Menurut laporan terbaru Human Rights Watch (HRW), koalisi Arab Saudi menggunakan bom cluster buatan Amerika dan Inggris yang telah dilarang oleh konvensi-konvensi internasional.
Sekali lagi, serangan-serangan pesawat-pesawat tempur koalisi Arab Saudi menjadi titer berita sehubungan dengan krisis Yaman. Sekan-akan Arab Saudi tidak memiliki keinginan untuk menarik diri dari rakyat tak berdosa Yaman.
Lembaga-lembaga HAM dunia memperingatkan bahwa Yaman sekarang sedang diancam wabah penyakit akut. Faktor utama hal ini adalah penguasaan koalis Arab Saudi atas pelabuhan Hudaidah.
Menurut laporan yang tersebar, dalam rentang waktu antara musim gugur 2016 hingga musim semi 2018 lalu, sudah lebih dari 1 juta warga Yaman terjangkit wabah penyakit. Lalu mengapa kita hanya membicarakan koalisi Arab Saudi dan sangat minim informasi tentang dukungan Amerika terhadap perang Yaman?
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut krisis Yaman dengan sebutan “krisis kemanusiaan terburuk dunia”. Akan tetapi, media-media Amerika tidak ingin peran Amerika ditampilkan secara frontal dan kentara.
Menurut laporan situs informasi Rolling Stone, perang Yaman semakin mengganas lantaran dukungan Amerika terhadap militan yang didukung oleh Arab Saudi dengan persenjataan termasuk bantuan pengisian bahan bakar di udara dari Amerika Serikat.
Video yang telah disebarkan oleh Ferguson, seorang wartawan yang eksis di Yaman, membuktikan banyak bukti termasuk persenjataan buatan Amerika seperti bom cluster yang dicurahkan atas rakyat Yaman.
(Rolling-Stone/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar