Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Gus Nadir Nasehati Kader dan Tokoh PKS Yang Sering Serang Kiai NU

Gus Nadir Nasehati Kader dan Tokoh PKS Yang Sering Serang Kiai NU

Written By Unknown on Rabu, 04 Juli 2018 | Juli 04, 2018


Rois Syuriah PCI NU Australia Nadirsya Hosen berkomentar banyak terkait tokoh-tokoh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang belakangan diketahui melacarkan serangan terhadap NU dan tokoh-tokoh NU. Menurut Gus Nadir PKS tak perlu menyerang NU meskipun berbeda pandangan dengan kiai NU. Sebaliknya, perbedaan pandangan harus diselesaikan dengan dialog.

“Saran saya kepada para tokoh dan kawan-kawan PKS: meski njenengan semua berbeda pandangan dengan para Kiai NU, tidak perlu menyerang pribadi dan integritas para Kiai NU. Dialog saja dengan kasih sayang. Kalau terus menyerang secara terbuka, simpati terhadap PKS di akar rumput makin ancur,” ucap Gus Nadir melalui cuitannya di Twitter, Selasa (03/07/2018).


Terkait serangan PKS belakangan ini, menurut Gus Nadir, PKS perlu meredam keagresifan dari kader PKS oleh level pemimpin PKS. Karena menyerang NU tidak akan menguntungkan. PKS harus belajar dari sejumlah peristiwa ketika PKS menyerang amaliyah NU.

“Perlu ada upaya di level pimpinan PKS untuk meredam keagresifan sebagian kader PKS yang terus menerus secara aktif menyerang integritas para Kiai NU. Belajarlah dari peristiwa sebelumnya saat PKS menyerang amaliah NU: tidak menguntukan klean kan? Nah, sekara menyerang Kiai NU. Parah!,” jelasnya.

Menurut Gus Nadir, PKS tidak bisa membangun bangsa jika tidak bisa merangkul sejumlah pihak seperti NU dan Muhammadiyah atau kalangan nasionalis. Karena politik adalah mencari simpati, bukan menebar kebencian. Gus Nadir menyarankan agar PKS berpolitik dengan santun.

“PKS tidak akan bisa membangun bangsa ini tanpa merangkul NU dan Muhammadiyah serta kalangan nasionalis. Politik itu mencari simpati, bukan terus menerus menebar kebencian dan jualan emosi umat. Berpolitiklah dengan simpatik dan santun,” tuturnya.

(Duta-Islam/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: