Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Iran 8 Kali Tolak Permintaan Trump Untuk Bertemu Rouhani

Iran 8 Kali Tolak Permintaan Trump Untuk Bertemu Rouhani

Written By Unknown on Jumat, 27 Juli 2018 | Juli 27, 2018


Kepala Staf Presiden Iran mengungkapkan bahwa Teheran telah menolak delapan permintaan dari Pemerintahan Presiden Donald Trump untuk bertemu dengan Presiden Hassan Rouhani.

Pertemuan antara Trump dengan Rouhani mungkin sudah terjadi di sela pertemuan Majelis Umum PBB September tahun lalu, jika pihak Iran bersedia. Dalam rapat kabinet Iran pada Rabu, Kepala Staf Kepresidenan Iran, Mahmoud Vaezi mengatakan bahwa Washington telah delapan kali meminta dilakukannya pertemuan antara dua pemimpin negara yang berseteru itu, namun Teheran selalu menolaknya.

"Selama kunjungan terakhir Rouhani ke New York untuk sidang Majelis Umum PBB, Trump meminta delegasi Iran delapan kali untuk bertemu dengan presiden," kata Vaezi seperti dikutip kantor berita Mehr.

Jika pernyataan dari Vaezi benar, maka hal ini menunjukkan besarnya rasa permusuhan Iran terhadap Trump. Di bawah pimpinan Trump, Amerika Serikat (AS) telah menarik diri dari kesepakatan nuklir yang ditandatangani Iran dan enam kekuatan dunia, termasuk AS, pada 2015 dan kembali menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Teheran.

AS bahkan berusaha melobi dan membujuk sekutu-sekutunya, termasuk yang juga berperan sebagai penandatangan kesepakatan nuklir dengan Iran, untuk memutuskan semua hubungan bisnis dengan Negeri Para Mullah.

Profesor Ilmu Politik Universitas Teheran, Hamed Mousavi mengatakan, dengan rekam jejak AS di bawah Pemerintahan Trump, Iran tidak punya alasan untuk melakukan negosiasi dengan Washington.

“Mengapa Iran harus bernegosiasi dan terlibat dengan administrasi yang begitu bermusuhan dan tidak rasional dalam pendekatannya terhadap negara?”

“Kami juga harus mempertimbangkan fakta bahwa ada banyak ketidakpercayaan mengenai AS di Iran karena kebijakan luar negeri Amerika di Timur Tengah selama tujuh dekade terakhir. Donald Trump hanya meningkatkan kecurigaan ini,” kata Mousavi sebagaimana dilansir RT, Minggu (22/7/2018).

Pertemuan dengan seorang presiden AS juga merupakan sebuah subyek yang sensitif bagi publik dalam negeri di Iran. Jika seandainya terjadi, pertemuan itu memerlukan persiapan yang detail dan negosiasi antara para pemegang kepentingan di Iran. Para pimpinan di Iran tidak menginginkan sebuah pertemuan yang tidak ada perlunya.

(Oke-Zone/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: