Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Shahifah Mahdiah - BAB VI: Do'a - do'a Bulanan

Shahifah Mahdiah - BAB VI: Do'a - do'a Bulanan

Written By Unknown on Jumat, 27 Juli 2018 | Juli 27, 2018


Doa Harian Bulan Rajab (I)

Ibnu Ayyas menuturkan bahwa salah satu do' a yang sampai ke tangan Syekh Abu Ja'f ar Muhammad bin Utsman bin Said dari Imam Zaman as, adalah do'a-do'a yang dibaca pada tiap hari bulan rajab. Salah satu do' a tersebut sebagai berikut:

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan makna-makna semua asma-asma yang dipanggil oleh para wall amri-Mu, orang-orang yang dipercaya terhadap rahasia-rahasia-Mu, yang mengabarkan perintah- perintah-Mu dan yang mengungkapkan kekuasaan-Mu serta yang menyampaikan keagungan-Mu.

Aku memohon kepada-Mu dengan sesuatu yang kehendak-Mu berbicara tentang mereka, maka Engkau pun jadikan mereka tambang kalimah-Mu, para penyokong keesaan-Mu, ayat-ayat-Mu serta kebesaran-kebesaran-Mu, semuanya tidak pernah berhenti pada setiap tempat, sehingga barang siapa yang mengetahui-Mu maka ia pun akan mengetahui semuanya, tidak berbeda antara (Dzat) Engkau dengan semuanya (ayat-ayat-Mu), kecuali bahwa mereka adalah hamba-hamba-Mu serta makhluk-Mu, terbuka dan tertutup semuanya itu ada ditangan-Mu, permulaanya dari-Mu dan akan kembali kepada-Mu, mereka adalah para pembantu, saksi-saksi, harapan, pembela, penjaga serta para pengikut-Mu. Langit serta bumi-Mu penuh dengan mereka sehingga tampaklah bahwa tiada Tuhan kecuali Engkau.

 Maka aku memohon kepada-Mu dengan kedudukan-Mu yang tinggi keagungan serta rahmat-Mu, dengan kebesaran tanda-tanda-Mu, curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya, tambahkan dan kuatkanlah imanku, wahai yang batin dalam zhuhur-Nya dan yang zhahir dalam batin-Nya. Wahai sang pemisah cahaya dan kegelapan, wahai yang disifati bukan dengan sifat, diketahui bukan dengan tashbih (penyerupaan), yang membatasi semua yang terbatas, yang menyaksikan setiap yang disaksikan, mengadakan semua yang ada, yang menghitung semua bilangan, yang menghilangkan semua yang hilang, selain-Mu tidak ada yang disembah, wahai yang maha besar lagi maha mulia.

Wahai yang tidak bisa disifati dengan sifat, tidak ditanya tempat- Nya, wahai yang tersembunyi dari setiap mata, wahai yang Abadi, wahai yang berdiri sendiri dan yang mengetahui segala yang diketahui.

Curahkanlah shalawat dan salam kepada hamba-hamba-Mu yang terpilih, manusia-manusia yang terhijab dan para malaikat muqarabin, yang samar-samar di antara barisan-barisan dan yang mengelilingi.

Berikanlah keberkahan kepada kami di bulan rajah mulia ini, dan bulan-bulan suci seterusnya, makmurkan kami pada bulan ini dengan karunia dan anugerah, perbanyaklah bagian kami pada bulan ini, wujudkanlah buat kami di bulan ini segala sumpah, dengan noma - Mu yang maha agung , maha besar serta maha mulia, yang telah Engkau letakkan pada slang hari maka slang pun menjadi terang, Engkau letakkan pada malam hari maka malam pun menjadi gelap.

Ampunilah kaml dari segala yang Engkau ketahui dan kami tidak mengetahuinya, jagalah kami dari dosa-dosa dengan sebaik-baiknya penjagaan, cukupkan kami dengan kecukupan kuasa-Mu, berilah kami kebaikan dengan pandangan baik-Mu, jangan wakilkan aku kepada selain-Mu, jangan halangi kami dari kebaikan-Mu.

Berikanlah keberkahan kepada kami dalam umur yang telah Engkau tetapkan, perbaikilah lahir dan batin kami, berikanlah kami keamanan, perlakukan kami dengan keimanan yang baik, sampaikan kami kepada bulan puasa, dan hari-hari serta tahun-tahun selanjutnya, wahalipemilik segala kebesaran dan kemuliaan " [1]

Penulis kitab '"Umdah Al-Zair " tentang do'a tersebut menjelaskan bahwa para pemegang urusan serta kekuasaan ilahi adalah Muhammad dan ahlul baitnya, yang telah disifati dengan sifat-sifat yang indah. Mereka memiliki kedudukan yang tidak akan pernah berhenti di mana pun. Mereka senantiasa memuja Tuhan dengan makna-makna yang tersembunyi dalam jiwanya. Setiap orang yang memuji Tuhan melalui perantaraan mereka, atau memuji Tuhan dengan do'a-do'a yang dibacanya. Tuhan pasti akan mengabulkan do'a mereka dan tidak akan menolaknya. Karena Tuhan sebagai pemberi karunia dan mereka sebagai medianya (menerima karunia). Sehingga, berkat mereka semua orang yang berdo'a bahkan semua makhluk akan mendapatkan karunia tersebut.

Inilah rahasianya kenapa setiap hajat serta permintaan hendaklah diiringi dengan membaca shalawat dan bertawasul kepada Muhammad dan ahlul baitnya yang suci. Barang siapa yang bershalawat kepada mereka, maka do' anya tidak akan tertolak. [2] 


Doa Harian Bulan Rajab (2)

Ibnu Ayyas berkata: "Inilah doa yang sampai ke tangan Husein bin Ruh ra. dari Imam Zaman as, yang dibaca setiap hari pada bulan rajab." Doa tersebut, sebagai berikut:

Ya Allah! Aku memohon kepada-Mu demi dua orang yang lahir pada bulan rajab; Muhammad bin Ali Al-Tsani dan putranya Ali bin Muhammad Al-Muntajab. Dengan keduanya aku mendekatkan diri kepada-Mu, wahai sebaik-baiknya yang maha dekat, wahai yang kepada-Nya dimohon semua kebaikan dan diperkenankan semua harapkan.

Aku memohon kepada-Mu permohonan orang yang mengakui dosa-dosanya, orang yang celaka dengan dosa-dosanya dan yang terbebani dengan aib-aibnya, betapa panjang waktu terjerumus dalam kesalahan hingga terbiasa, betapa perbuatan dipenuhi kebinasaan, memohon ampunan kepada-Mu, memohon kembali menuju kebaikan, keluar dari belenggu dosa-dosa, terjaga dari panasnya api neraka dan dimaafkan dari segala yang membelenggunya, Engkaulah wahai tuanku, harapan dan tumpuan yang paling besar.

Ya Allah! Aku memohon kepada-Mu dengan permohonan mulia- Mu dan wasilah-wasilah tinggi-Mu, curahkanlah kepada kami rahmat-Mu yang luas di bulan ini, berikan nikmat yang melimpah, jiwa yang qonaah dengan apa telah Engkau karuniakan hingga aku menemui ajalku dan di akherat kelak serta merasa cukup dengan apa yang dimiliki "[3]


Doa Harian Bulan Rajab (3) 

Muhammad bin Abdurrahman yang dikenal dengan Syusytari, menuturkan bahwa suatu hari ia melewati kaum bani Rawos, salah seorang dari temannya berkata: "Jika Anda berkenan ikut dengan kami ke masjid Sha'shaah untuk melakukan shalat, karena bulan ini adalah bulan rajab. Berziarah ke tempat yang mulia ini dimana para wali kita pergi dan melakukan shalat di sana, kita akan mendapat pahala, salah satu tempat tersebut adalah masjid sha'shaah."

Syusytari berkata: "Aku pun pergi dengannya ke masjid Sha'shaeh. Di depan mesjid aku melihat seekor unta, ketika masuk ke dalam masjid, kami bertemu dengan seseorang yang mengenakan pakaian Hijazi dengan sorban dikepalanya. Ia sedang duduk dan membaca do'a yang kami pun hapal dengan do' a tersebut.

Syeikh Thusi ra. berkata: "Disunnahkan membaca do'a tersebut tiap hari pada bulan rajab".

Adapun do'a tersebut sebagai berikut:

Ya Allah! Wahai pemilik kebaikan yang banyak, kenikmatan yang dibagi-bagi, rahmat yang luas, kekuasaan yang menyeluruh, nikmat yang besar, pemberian yang agung, hadiah yang indah dan pemberian yang melimpah. Wahai yang tidak disifati dengan penyerupaan, yang tidak diumpamakan dengan yang serupa, tidak dikalahkan dengan zhahir.

Wahai yang mencipta dan memberinya rezeki, mengilhami dan membuatnya bicara, yang memulai dan memberinya syariat, yang unggul dan tinggi, menentukan dengan yang terbaik, yang membuat bentuk dan menguatkannya, yang berhujah dan menyampaikannya, yang memberi nikmat dan melimpahkannya, yang memberi dan menyempurnakannya, yang menganugerahi dan mengutamakannya.

Wahai yang maha tinggi dalam kemuliaan, sehingga pandangan mata tidak berdaya menatap-Nya, yang sangat dekat dengan kelembutan dan kasih, sehingga kekuatan pikiran lemah di hadapan- Nya.

Wahai yang maha esa dengan kekuasaan, tiada yang kuasa menentang pemerintahan dan kekuasaan-Nya, yang esa dalam karunia dan keagungan-Nya, tiada tandingan dalam ketinggian maqam-Nya.

Wahai yang ketajamannya membuat seluruh pikiran terkesima, wahai yang keagungannya membuat indra manusia tiada daya.

Wahai yang semua wajah merendah dengan kehebatan-Nya, punggung-punggung tertunduk khusyu di hadapan keagungan-Nya, hati-hati berdencang karena ketakutan pada-Nya. Aku memohon kepada-Mu dengan pujian-pujian ini, yang tidak berhak kecuali Engkau, dengan apa yang Engkau telah janjikan untuk kaum mukiminin yang menyeru-Mu dan dengan apa yang Engkau telah jadikan tebusan bagi diri-Mu untuk mengkabulkan orang-orang yang memohon pada-Mu.

Wahai yang maha mendengar, yang maha melihat dan yang maha cepat hisabnya. Wahai yang memiliki kekuatan yang maha dasyat, curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad penutup para nabi, juga kepada ahli baitnya, para imam yang benar.

Berikanlah kepadaku pada bulan ini apa-apa yang engkau bagikan, putuskan atas kami dari qadha-Mu dengan sebaik-baiknya keputusan, akhiri aku dengan kebahagiaan dari orang-orang yang Engkau akhiri, hidupkan aku dengan kenikmatan yang melimpah, matikan aku dalam keadaan bahagia dan diampuni, jadikan diri-Mu yang menolong aku dari pertanyaan-pertanyaan alam barzakh, jauhkan dariku malaikat munkar dan nakir, tunjukan kepada mataku pemberi kabar gembira serta kebahagian, jadikan untukku keridhaan serta surga-Mu sebagai tempat perjalanan, hidup dan tinggal serta pemilikan yang besar, curahkanlah shalawat dan salam yang melimpah kepada Muhammad dan keluarganya.

Setelah itu orang tersebut melakukan sujud dengan panjang, lalu menunggangi untanya dan pergi dari tempat itu.

Temanku berkata kepadaku: "Menurutku beliau adalah Hidhir as., mengapa kita tidak berbicara dengannya? Sepertinya lidah ini kelu!" Kami pun keluar dari masjid dan di tengah perjalanan bertemu dengan putra Abu Ruwad Rawasi, ia berkata: "Kalian dari mana?"

Kami menjawab: "Dari masjid Sha'shaah. Kami pun menceritakan apa telah terjadi." Ia berkata: "Orang tersebut dua atau tiga hari dalam sebulan selalu mendatangi mesjid Sha'shaah dan beliau sama sekali tidak berbicara." Kami bertanya kepadanya: "Siapakah beliau ?" Ia menjawab: "Menurut pendapat kalian, siapa beliau?" Kami menjawab: "Menurut kami, beliau adalah nabi Hidhir as. Ia berkata: "Aku bersumpah demi Tuhan, Aku kira beliau adalah orang yang dirindukan oleh nabi Hidhir as. untuk bertemu dengannya. Pergilah kalian sehingga bisa mendapat kebahagiaan!" Temanku berkata: "Demi Tuhan, beliau adalah Imam Zaman as."[4]

Sayyid Ali bin Thawus ra. mengatakan bahwa do' a ini diriwayatkan dari Amirul Mukiminin as. Karena do'a ini dibaca pada bulan rajab, maka kami pun menukilnya dalam pembahasan do'a- do'a bulan rajab.


Doa Hari Ketiga Sya'ban 

Allamah Majlisi ra. dalam kitab "Bihar al-Anwar" mengatakan bahwa wakil Imam Hasan Askari as. -Qasim bin 'Ala Hamadani - mendapat surat dari Imam Zaman as. yang berisi antara lain: Kelahiran tuan kami Imam Husein as, jatuh pada hari kamis tanggal tiga bulan sya'ban. Maka, berpuasa dan berdoalah di hari itu [5]

Dalam kitab "Zad al-Maad" , Allamah Majlisi ra. menuturkan bahwa Imam Zaman as. memerintahkan untuk berpuasa dan berdoa pada hari ketiga bulan rajab. Karena, pada hari itu merupakan hari kelahiran Imam Husein as.

Ya Allah! Aku memohon kepada-Mu demi hak orang yang lahir pada hari ini, yang dijanjikan kesyahidannya sebelum kemunculan dan kelahirannya, langit dan seisinya menangis karenanya, begitu pun bumi dan penghuninya, sementara ia belum menginjak alam ini, ia pun terbunuh dengan penuh kesedihan dan juga tertawan, tetap akan ada penolongnya sampai hari raj'ah, kemunculan para Imam as. dari keturunannya sebagai ganti dari kesyahidannya, begitu pula syafaat dari tanahnya, kemenangan akan bersamanya sampai hari raj'ahnya, serta para washi dari keturunannya, setelah kebangkitan mereka dan keghaibannya, sehingga mereka menyaksikan panah- panah, kebangkitan seorang revolusianer, keridhaan Tuhan yang maha perkasa hingga muncul sebaik-baiknya pengikut, curahklanlah shalawat dan salam kepada mereka, bersamaan dengan berputarnya siang dan malam.

Ya Allah! Demi hak mereka aku bertawasul (dengan mereka) kepada-Mu, aku memohon kepada-Mu permohonan orang yang mengakui segala dosa-dosanya, berbuat kesalahan kepada dirinya, perbuatannya yang melewati batas baik di siang harinya atau pun malam hari, ia memohon penjagaan sampai ajalnya tiba. Ya Allah! Curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya, bangkitkanlah kami dalam zumrahnya, tempatkan kami bersamanya di rumah kemuliaan serta tempat tinggalnya. Ya Allah! Sebagaimana Engkau telah muliakan kami dengan mengenalnya, muliakanlah kami dengan dekat padanya, karuniakanlah pada kami hingga bisa bersama dan bersegera kepadanya, jadikan kami orang yang pasrah dengan perintahnya, yang banyak bershalawat dalam mengingatnya, dan kepada semua washi-washinya dan keluarga pilihannya, yang bersambung kepada-Mu berjumlah dua betas, mereka adalah bintang-bintang yang gemerlapan dan hujah- hujah atas semua manusia.

Ya Allah! Berilah kepada kami di hari ini sebaik-baiknya pemberian, berikanlah keberhasilan kepada kami dari semua harapan, sebagaimana Engkau telah hadiahkan Al-Husein as. kepada Muhammad Saw. kakeknya semoga shalawat dan salam dari Allah tercurah kepadanya dan keluarganya, dan Petrus-malaikat ilahi- pun berlindung dalam timangannya, dan kami berlindung di kuburnya sepeninggalnya, kami hadirkan tanah kuburnya dan menunggu kebangkitannya, amiin yaa rabb al-alamiin"[6]


Keutamaan Malam Pertengahan Sya'ban

Sayyid Radhi ad-din Ali bin Thawus ra. menuturkan bahwa pantaslah untuk mengagungkan malam pertengahan Sya'ban, karena kelahiran Imam Mahdi as. di kalangan kaum muslimin dan orang- orang yang mengakui hak keimaman beliau sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah sw. Inilah khabar membahagiakan bagi ummat nabi Muhammad saw.

Ketika hari-hari dan kehidupan kaum muslimin yang penuh dengan kesulitan dan kegelapan, bala tentara musuh menguasai mereka dan dosa-dosa mengotorinya. Tuhan mentakdirkan kelahiran seseorang yang akan membebaskan mereka dari kehancuran. Ia akan mengembalikan hak-hak mereka yang telah hilang. Kehadirannya sebagai karunia Tuhan akan membentang dari timur ke barat, sebagai rahmat bagi segenap penjuru dunia. Kedatangan Imam Zaman menyempurnakan karunia Tuhan, dengan segala kebaikan dan kemuliaannya membawa ketentraman dan kedamaian. Seluruh umat manusia, bagaikan putra-putri di samping ayahnya, duduk bergandengan penuh kedamaian. Bak rakyat yang berkumpul di sekitar pemimpin yang mengasih dan menyayanginya.

la pun menyampaikan kabar tentang tanda kebahagiaan dan kebaikan bagi segenap alam. Semua yang ada bersaksi akan yang ghaib dan mengajak hati-hati untuk taat kepada Tuhan.

Sayyid Ibnu Thawus ra. menambahkan bahwa semua manusia hendak berterima kasih karena berkat wujudnya semua kebaikan Tuhan sampai kepada mereka. Maka hendaklah mereka menghidupkan malam ini, karena Tuhan telah menjadikannya sebagai pengikut dan tentara beliau. Sehingga mereka siap berjuang dan berkorban demi menegakan Islam dan Iman, menghancurkan kekufuran dan musuh Islam serta mendirikan kemah kebahagiaan di segenap alam dari barat sampai ke timur.

Tuhan menganugerahkan kemuliaan kepada orang-orang yang berkhidmat kepada-Nya yang bukan untuk kepentingan pribadinya, berkhidmat kepada Rasulullah saw. -karena kelahiran, kebahagiaan, dan kemuliaan Imam Zaman as. - serta berkhidmat kepada ayah-ayah Imam Zaman as. Merekalah akar dari kelahiran suci ini.

Para pengikut beliau menjaga, memuliakan dan melayaninya sebagaimana para hamba wajib taat kepada tuannya dan berkhidmat dengan setia. Tanpa Kekuatan ilahi, manusia tidak akan mampu menjalankan hak- hak agung yang membawa kebahagiaannya. Maka setiap hamba yang berbahagia karena berbagai nikmat yang didapatkanya dengan kehadiran Imam Zaman as, hendaklah dengan sekuat tenaga dan sungguh-sungguh terus berusaha menjalankan seluruh hak dan kewajibannya.

Salah satunya dengan do 'a dan perjanjian kita kepada Tuhan dengan perantaraan kelahiran manusia suci (Imam Zaman as), berdoa pada malam pertengahan bulan sya'ban.


Doa Pertengahan Sya'ban 

Ya Allah! Demi hak malam kami ini dan orang yang lahir di malam ini, hujah dan janji-Mu, Engkau telah berikan keutamaan pada malam ini dan telah sempurna kalimat-Mu yang benar dan adil, tiada yang bisa menggantikan kalimat-kalimat-Mu, tidak ada yang membandingi ay at - ay at - Mu, ialah cahaya-Mu yang gemerlapan, sinar- Mu yang menerangi, bendera cahaya dalam kegelapan yang pekat yang ghaib dan tersembunyi.

Kelahirannya nan agung, bayinya yang mulia, para malaikat sebagai saksinya dan Allah sebagai penolong dan pengukuhnya, telah datang waktu yang dijanjikan, para malaikat menyambutnya, pedang Tuhan yang takan pernah tumpul, cahaya-Nya yang tidak akan pernah padam, pemilik kesabaran yang tidak akan luntur, poros perputaran waktu, pemimpin zaman, pemikul perintah Tuhan, yang turun untuknya al-Dikr (al-Quran), yang diturunkan pada malam lailatul qadr, para pengumpul dan pengasih, para peyampai wahyu-Nya dan para pembawa perintah dan larangan-Nya.

Ya Allah! Curahkanlah shalawat dan salam kepada penutup dan Qoim mereka, yang tersembunyi dari segenap alam, jadikan kami orang yang menyaksikan peristiwa kemunculan dan kebangkitannya, jadikan kami penolongnya, satukan revolusi kami dengan revolusinya, takdirkan kami sebagai pengikut dan pilihannya, hidupkan aku di negaranya yang penuh dengan kenikmatan, bersamanya dan mendapat kebaikan, demi haknya kami bangkit dan selamat dari keburukan wahai yang maha penyayang dari segala penyayang.

Segala puji bagi Tuhan semesta alam, shalawat dan salam tercurah kepada Muhammad penghulu para nabi dan rasul, kepada ahlul baitnya yang benar serta keluarganya sebagai juru bicaranya. Laknatlah semua orang-orang zalim, Engkaulah hakim antara kami dengan mereka, wahai yang maha bijaksana " [7]

Penulis menambahkan bahwa pada malam pertengahan bulan sya'ban, dianjurkan pula membaca shalawat Dharrab Isfahani pada malam itu.


Doa Iftitah

Allamah Majlisi ra. berkata:
telah diriwayatkan dengan sanad yang shahih, Imam Zaman as. bersabda kepada para syiahnya:
Bacalah do 'a ini pada setiap malam bulan Ramadhan, karena para malaikat mendengarkan bacaan do 'a tersebut dan memohonkan pengampunan bagi pembaca do 'a ini.

Ya Allah! Aku memulai pujianku dengan memuji-Mu, Engkaulah yang melipat gandakan pahala dengan kebaikan-Mu, aku yakin Engkaulah yang maha pengasih dari segala pengampunan dan kasih sayang, maha keras siksaan dalam memberikan balasan dan ancaman dan Engkaulah yang maha agung dalam kekuasan dan keagungan.

Ya Allah! Engkau telah perkenankan aku untuk berdo'a dan memohon kepadaMu, sudilah Engkau mendengarkannya wahai yang maha mendengar pujianku, kabulkanlah do' aku wahai yang maha pemurah atas do' aku dan ampunilah aku wahai yang maha pengampun dosaku.

Ya Ilahi! Betapa banyak kesusahan telah Engkau selesaikan, dan musibah telah Engkau hilangkan, kegelisahan telah Engkau redam, rahmat telah Engkau sebarkan dan segala bala bencana telah Engkau hilangkan.

Segala puji bagi Allah yang tidak tidak berpasangan dan beranak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kerajaan, tidak membutuhkan penolong dari segala kelemahan, Dialah yang maha besar.

Segala puji bagi Allah dengan segala pujian atas segala nikmat- nikmat-Nya. Segala puji bagi Allah yang tidak ada lawan dalam kekuasaan-Nya dan tidak ada yang bisa menentang perintah-Nya.

Segala puji bagi Allah, tiada sekutu dalam ciptaan-Nya dan tiada yang bisa menyerupai keagungan-Nya.

Segala puji bagi Allah, yang jelas aturan dan keagungan dalam ciptaan-Nya, yang tampak kebesarannya dengan kemuliaan, yang terbuka tangan-Nya dengan kemuliaan, yang khazanah-Nya tidak pernah berkurang, tidak membuat-Nya bertambah dengan banyaknya pemberian kecuali kemuliaan dan kemuliaan, sesungguhnya Dia maha perkasa lagi maha pemberi.

Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu sedikit dari banyak (yang Engkau miliki ) dengan hajatku kepada keagungan-Mu, ketidak butuhan-Mu darinya semenjak dulu, sementara itu bagiku sangatlah banyak dan bagi-Mu hal itu sangatlah mudah. Ya Allah! Sesungguhnya pengampunan-Mu atas dosaku, maaf-Mu atas segala kesalahanku, berpalingnya mata-Mu dari segala kezalimanku, penutup-Mu atas segala keburukan amalku, kelembutan- Mu atas banyaknya dosaku, apa-apa yang telah aku lakukan dari kesalahan dan kesengajaan, tetapi aku tetap rakus untuk memohon kepada-Mu apa-apa yang sebenarnya tak pantas bagiku (karena kesalahanku), yang telah Engkau karuniakan kepadaku dari rahmat- Mu, perlihatkanlah kepadaku kekuasaan-Mu, tampakkan kepadaku ijabah-Mu sehingga membuatku merasa tenang ketika memohon kepada-Mu.

Aku memohon kepada-Mu karena cinta bukan karena takutku, dengan keyakinan atas-Mu ketika aku menyampaikan maksudku, jika Engkau perlambat ijabah-Mu kepadaku, karena kejahilanlah aku mencela-Mu, keterlambatan itu merupakan yang terbaik bagiku, karena ilmu-Mu terhadap akibat segala urusan.

Tidak pernah aku melihat seorang tuan yang Mulia, yang lebih sabar terhadap hambanya yang hina, kecuali Engkau terhadapku ya Rabbi, Engkau memanggilku namun aku berpaling dari-Mu, Engkau menganugerahkan kecintaan tetapi aku membalasnya dengan permusuhan, Engkau mengasihiku tetapi aku mencampakkan kasih- Mu, sepertinya aku ini orang yang menagih karunia-Mu.

Namun ini tidak menghalangi-Mu untuk tetap menebarkan rahmat-Mu kepadaku, berbuat baik kepadaku, memberikan karunia kepadaku dengan segala kemuliaan-Mu. Berikanlah rahim-Mu pada hamba yang bodoh ini, berikanlah dengan keutamaan dan kebaikan- Mu, sesungguhnya Engkau maha pengasih lagi maha mulia.

Segala puji bagi Allah, raja segala raja, yang mengatur lajunya perahu, yang menghembuskan angin, yang memulai hari, yang membalas di hari pembalasan dan Tuhan semesta alam.

Segala puji bagi Allah yang mengasihi penuh kesabaran dengan ilmu-Nya, segala puji bagi Allah atas pengampunan dengan kuasa-Nya.

Segala puji bagi Allah atas kesabaran-Nya ketika murka. Dia maha kuasa atas apa yang dikehendakinya. Segala puji bagi Allah pencipta makhluk, pemberi rezeki, pembuka hari, pemilik segala kekuasaan dan keagungan, kemuliaan dan kenikmatan, maha suci Engkau lagi maha tinggi.

Segala puji bagi Allah yang tidak memiliki penentang dan pesaing, tidak ada yang menyerupai dan menyamai-Nya, tidak ada yang (tidak membutuhkan) pertolongan-Nya, menang dari segala penguasa karena kekuasaan-Nya, merunduk segala yang agung karena keagungan-Nya dan Dia melakukan apa yang dikehendaki dengan kuasa-Nya.

Segala puji bagi Allah yang menjawabku ketika aku memanggil- Nya, menutupi segala auratku padahal aku bermaksiat kepada-Nya, selalu memperbanyak karunia sementara Dia tidak meminta balasan. Betapa banyak pemberian dan kebaikan yang telah Engkau curahkan, betapa besar ketakutan telah Engkau hilangkan dariku, betapa banyak kebahagiaan dan kesenangan telah Dia perlihatkan kepadaku, aku pun memuji-Nya dengan pujian dan menyebutnya dengan bertasbih.

Segala puji bagi Allah yang tidak menyingkap tirai-Nya, tidak menutup pintu-Nya, tidak menolak yang meminta-Nya dan tidak mengecewakan harapannya. Segala puji bagi Allah yang memberi keamanan kepada orang-orang yang takut, tempat mengadu orang- orang shaleh, yang meninggikan orang-orang lemah, merendahkan orang-orang yang sombong, menghancurkan para penguasa dan menggantikannya dengan yang lain.

Segala puji bagi Allah yang mengalahkan para tiran, menghancurkan orang-orang zalim, mengetahui orang-orang yang lari, yang mengancam orang-orang yang zalim, yang menolong orang-orang yang meminta pertolongan, yang menjawab hajat orang- orang yang memintanya dan kepercayaan kaum mukminin. Segala puji bagi Allah, yang dengan kebesarannya langit beserta segenap isinya bergetar, bumi dan penghuninya ketakutan, laut dan segala yang bertasbih di kedalamannya bergelombang dasyat.

Segala puji bagi Allah yang memberi hidayah kepadajalan ini, kami tidak akan mendapat petunjuk jika Allah tidak memberinya.

Segala puji bagi Allah yang mencipta dan tidak dicipta, yang memberi rezeki dan tidak diberi, yang memberi dan tidak diberi, yang mematikan orang hidup dan menghidupkan orang mati, dan Dia maha hidup dan tidak mati, ditangan-Nya segala kebaikan dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu.

Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad hamba-Mu dan utusanMu, kepercayaan dan pilihan-Mu, kekasih dan orang yang Kau pilih di antara makhluk-Mu, yang menjaga rahasia- Mu, yang menyampaikan risalah-Mu, orang yang paling mulia, paling baik, paling indah, paling sempurna, paling bersih, paling subur, paling baik, paling suci, paling dicintai dan orang yang paling banyak Engkau berikan shalawat dan salam, keberkahan, rahmat, perhatian dan keselamatan-Mu atas semua hamba, nabi, rasul pilihan- Mu. Ialah orang yang paling banyak mendapat kemuliaan dari-Mu dibanding semua mahkluk-Mu yang lain.

Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam kepada Amirul Mukminin, washi rasul-Mu wahai Tuhan semesta alam, hamba dan wali-Mu, saudara rasul-Mu, hujah-Mu atas makhluk-Mu, ayat kubra- Mu dan khabar yang agung. Curahkanlah shalawat dan salam Shiddiqah Thahirah, Fathimah penghulu para wanita seluruh alam. Curahkanlah shalawat dan salam kepada cucu mulia (Rasulullah saw), para Imam yang memberi petunjuk, Al-Hasan dan Al-Husein dua pemimpin para pemuda penduduk surga.

Curahkanlah shalawat dan salam kepada para Imam kaum muslimin; AH putra Al-Husein, Muhammmad putra AH, Ja'far putra Muhammad, Musa putra Ja'far, AH putra Musa, Muhammad putra AH, AH putra Muhammad, Hasan putra AH dan Al-Khalaf yang memberi petunjuk Mahdi, hujah-Mu atas makhluk-Mu, orang-orang yang Engkau percaya dalam pemerintahan-Mu, dengan shalawat dan salam yang melimpah dan Abadi.

Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam kepada wali amri- Mu, yang bangkit dan menjadi harapan seluruh manusia, keadilan yang dinanti, yang di rangkul oleh para malaikat yang dekat dengan-Mu dan dikuatkan oleh Ruh Quddus, wahai Tuhan semesta alam.

Ya Allah jadikan ia yang mengajak kepada kitab-Mu, yang mendirikan agama-Mu, jadikan ia pemimpin sebagaimana Engkau lakukan terhadap yang sebelumnya, berilah ia kekuatan untuk menjaga agama yang telah Engkau ridhai, gantilah ketakutannya menjadi keamanan, tetapkan ia beribadah kepada- Mu dan tidak memusyrikan-Mu.

Ya Allah! Muliakanlah ia dan muliakan kaum mukminin karenanya, tolonglah ia dan tolonglah (kaum mukminin dengannya, tolonglah ia dengan pertolongan yang penuh dengan kemuliaan, berikanlah keberhasilan yang mudah dan berikanlah kepadanya kekuasaan dan penolong dari sisi-Mu.

Ya Allah! Dengannya tampakkan agama-Mu dan sunnah nabi-Mu, sehingga tidak sedikitpun yang tersembunyi dari kebenaran karena takut dengan seseorang dari makhluk-Mu.

Ya Allah! Sesungguhnya kami merindukan dari-Mu sebuah negara yang mulia, dengannya Islam dan ahlinya menjadi mulia dan dengannya para munafik dan ahlinya menjadi terhinakan, jadikan kami di dalamnya sebagai penyeru menuju ketaatan kepada-Mu, pemimpin kepada jalan-Mu dan dengannya berilah kami kemuliaan di dunia dan di akherat.

Ya Allah! Engkau telah perkenalkan kepada kami kebenaran dan Engkau berikan kekuatan kepada kami untuk menerimanya, ketika kami tidak mengetahuinya Engkau pun menyampaikannya.

Ya Allah! Dengannya (Imam Zaman as.) selesaikanlah kesulitan kami, dengannya perbaikilah segala kerusakan dalam diri kami, satukanlah pertentangan kami, dengannya perbanyaklah segala kekurangan kami, dengannya muliakanlah kehinaan kami, dengannya berilah kekayaan keluarga kami, dengannya tunaikanlah semua hutang-hutang kami, denganya hilangkanlah kefakiran kami, dengannya perbaikilah kekurangan kami.

Mudahkanlah kesulitan kami, dengannya putihkanlah dengannya wajah-wajah kami, dengannya bebaskanlah tawanan-tawanan dari kami, dengannya berilah keberhasilan semua yang kami mohon, dengannya penuhilah janji-janji kami, dengannya kabulkanlah do'a- do'a kami, dengannya tunaikanlah segala permohonan kami, dengannya sampaikanlah kepada harapan kami di dunia dan di akhirat dan dengannya anugerahkanlah kepada kami lebih dari apa yang kami harapkan.

Wahai sebaik-baiknya yang dimintai pertolongan dan yang paling luas pengharapan, dengannnya berilah kesehatan dan kelapangan dada-dada kami, dengannya hilangkan segala kegelisahan hati kami, dengannya berilah petunjuk kepada kami ketika kami menyimpang dari kebenaran dengan izin-Mu, sesungguhnya Engkau yang memberi petunjuk kepada yang dikehendaki menuju jalan yang lurus.

Ya Allah! Sesungguhnya kami mengadu kepada-Mu karena kehilangan nabi kami, semoga shalawat dan salam tercurah kepadanya dan keluarganya, karena ghaibnya pemimpin kami, banyaknya musuh kami, sedikitnya jumlah kami, banyaknya fitnah terhadap kami, fenomena-fenomena zaman berlawanan dengan kami, maka curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya, tolonglah kami dari semua itu dengan segeranya kebangkitan dari sisi- Mu, dengan kerugian dan keburukan yang Engkau hilangkan, dengan pertolongan yang Engkau berikan, kekuasaan nan benar yang Engkau munculkan, dengan rahmat-Mu Engkau besarkan kami, dengan kesehatan dan keselamatan dari-Mu yang Engkau kenakan kepada kami, dengan kemurahan-Mu, wahai yang maha penyayang dari segala penyayang "[8]


Doa Hari Ketiga belas Ramadhan

Sayyid Ali bin Thawus ra. menukil do'a untuk kemunculan imam Zaman as yang dibaca pada hari ke tiga belas bulan Ramadhan.

Ya Allah! Sesungguhnya aku merendah kepada-Mu dengan ketaatan dan wilayah(kekuasaan)-Mu, wilayah Muhammad nabi-Mu, wilayah Amirul Mukminin kekasih nabi-Mu, wilayah Al- Hasan dan Al-Husein cucu nabi-Mu dan penghulu para pemuda penduduk surga. Aku merendah kepada-Mu wahai Tuhanku dengan wilayah Ali putra Al-Husein, Muhammad putra Ali, Ja'far putra Muhammad, Musa putra Ja'far, Ali putra Musa, Muhammad putra AH, AH putra Muhammad, Hasan putra AH dan tuan pemimpinku Shahib Zaman as, aku merendah wahai Tuhanku dengan ketaatan dan wilayah mereka, dengan pengakuan bahwa mereka adalah orang-orang yang telah Engkau muliakan, dengan ridha dan ikhlas, tidak dengan pengingkaran dan kesombongan, atas apa yang telah Engkau turunkan dalam kitab-Mu.

Ya Allah! Curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya, jagalah wali-Mu, khalifah serta lisan-Mu dan Al-Qaim dengan keadilan-Mu, orang yang mengagungkan kemuliaan-Mu, yang menceritakan tentang Engkau, yang berbicara dengan hikmah-Mu, ia adalah mata-Mu yang melihat, telinga-Mu yang mendengar, sebagai saksi bagi hamba-hamba-Mu, hujah-Mu atas makhluk-Mu, yang berjihad dijalan-Mu dan yang sungguh-sungguh dalam mentaati-Mu.

Jadikan ia sebagai amanat-Mu yang tak pernah musnah, kuatkan ia dengan tentara-Mu yang pasti menang, tolonglah ia dan jangan tolong musuh-musuhnya, jadikan aku, orang tuaku, putra-putra orang tuaku dan putra-putraku sebagai orang-orang yang menolongnya, berikanlah keberhasilan kepada kami dengannya di dunia dan di akhirat, satukanlah cerai berai kami dan sembuhkan semua penyakit kami.

Ya Allah! Matikanlah dengannya segala kejahatan, jadikan kemarahan-Mu atas musuh-musuhnya dan hancurkanlah pemimpin-pemimpin kezaliman sehingga tidak tersisa dari mereka seorang pun di muka bumi ini. [9]


Doa Malam Kedua puluh tiga Ramadhan (I) 

Pada sebagian kitab, do' a untuk Imam Zaman as. ini termasuk bagian dari amalan malam dua puluh tiga bulan Ramadhan. Do'a tersebut sebagai berikut:

Ya Allah! Wahai pemilik keagungan yang tinggi dan kekuasaan yang menjulang, curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya, jadilah Engkau pengasuh, penjaga, pemimpin, penolong, petunjuk, pemelihara dan pengawas bagi wali-Mu Muhammad putra Al-Hasan Al-Mahdi di saat ini, sehingga Engkau serahkan kepadanya bumi-Mu dengan ridha dan Kau bahagiakan ia dalam jangka waktu yang panjang.

Wahai sang pengatur segala urusan, wahai yang membangkitkan ahli kubur, wahai yang mengalirkan lautan, wahai yang melenturkan besi untuk Baud as. curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya dan lakukanlah untukku ini, ini... Sampaikanlah permohonan kepada Allah swt. [10]


Doa Malam Kedua puluh tiga Ramadhan (2)

Allamah Majlisi ra. menukil dari Muhammad bin Isa bin Ubaid, menisbatkan do'a ini kepada salah satu dari Maksumin as. beliau bersabda:

Bacalah do'a berikut dan ulangilah pada malam ke dua puluh tiga bulan Ramadhan dalam keadaan berdiri, duduk dan dalam keadaan apapun, selama bulan ramadhan atau kapan saja apabila memungkinkan sepanjang masih hidup.

Setelah memuji Tuhan dan bershalawat kepada nabi Muhammad saw, bacalah:

Ya Allah! Jadilah Engkau sebagai penjaga, pemelihara, pelindung, penolong, petunjuk serta penguat di saat ini, bagi wali-Mu yang menjalankan aturan-Mu, Muhammad putra Hasan Al-Mahdi, semoga sebaik-baiknya shalawat dan salam tercurah kepadanya dan para datuknya, sehingga Engkau serahkan kepadanya bumi-Mu dengan ridha dan Kau berikan kebahagiaan di mana pun ia berada dan Engkau jadikan ia serta keturunannya sebagai Imam yang menjadi pewaris (kenabian).

Ya Allah! Tolonglah ia dan dengannya tolonglah kami, berikan kemenangan dari sisi-Mu kepadanya, tampakkanlah kemenanga nsempurna di wajahnya dan jangan Kau serahkan urusan (pemerintahan) kepada selainnya.

Ya Allah! Tanpakkan dengannya agama-Mu dan sunah nabi-Mu, sehingga tidak tersembunyi sedikitpun dari kebenaran, karena takut kepada salah seorang dari makhluk-Mu. Ya Allah! Sesungguhnya aku merindukan kepada-Mu dalam negeri yang mulia, disana Islam dan pengikutnya dimuliakan, sedang orang munafik serta pengikutnya dihinakan, jadikan kami disana sebagai penyeru kepada ketaatan kepada-Mu dan pemimpin menuju jalan-Mu, berilah kebaikan kepada kami di dunia dan akherat, jagalah kami dari api neraka, berikan kepada kami apa yang baik di dunia dan di akherat, limpahkan kepada kami semua yang Engkau cintai di sana, jadikan kami di sana sebagai orang yang terpilih dengan rahmat-Mu dalam keselamatan, amiin rabb al'alamin.

Tambahkan kepada kami karunia dari tangan-Mu yang penuh kebaikan, sementara setiap yang memberi berkurang dari apa yang dimilikinya, tetapi pemberian-Mu menjadikan apa yang Engkau miliki melimpah ". [11]


Doa Malam Kedua puluh tiga Ramadhan (3) 

Syekh Kaf'ami ra. menuturkan bahwa salah satu dari para Maksumin as. beliau bersabda:
Bacalah do' a berikut dan ulangilah pada malam ke dua puluh tiga bulan Ramadhan dalam keadaan berdiri, duduk dan dalam keadaan apapun, selama bulan ramadhan atau kapan saja apabila memungkinkan sepanjang masih hidup.

Setelah memuji Tuhan dan bershalawat kepada nabi Muhammad saw, bacal ah: Ya Allah! Jadikanlah Engkau penjaga, pemelihara, pelindung, penolong, petunjuk dan penuntun disaat ini, bagi wali-Mu Al-Hujah putt a Al-Hasan, sehingga Engkau serahkan kepadanya bumi-Mu dengan ridha dan Kau berikan kebahagiaan kepada ia selamanya "[12]


Doa Hari Raya Ghadir 

Allamah Majlisi ra. menukil dari Abu Harun Abdi, yang menuturkan bahwa pada tanggal delapan belas dzulhijah, ia pergi ke rumah Imam Shadiq as. Di kediamannya Imam as. yang tengah puasa bersabda:

Sesungguhnya hari ini Tuhan memperbanyak keutamaan dan kemuliaan bagi kaum mukminin, karena pada hari ini Tuhan telah menyempurnakan aturannya dan melengkapkan karunianya atas mereka. Ucap janji yang Tuhan ambil dari mereka pada awal penciptaannya pada hari ini diulang kembali, karena hal itu sudah dilupakan dan Tuhan memberikan taufik kepada mereka dengan menerima perjanjian mereka dan mencabutnya dari orang-orang yang mengingkari.

Abu Harun bertanya kepada Imam as.: Jiwaku sebagai tebusanmu! Apa pahala berpuasa pada hari ini? Imam as. menjawab: Sesungguhnya hari ini adalah hari raya, hari kebahagiaan dan kesenangan. Berpuasa merupakan tanda syukur dari Tuhan. Berpuasa pada hari ini, sama dengan berpuasa pada enam bulan di bulan-bulan suci. Pada hari ini lakukanlah shalat dua rakaat kapan saja, lebih baik dilakukan mendekati waktu zhuhur yaitu di saat Imam Ali as. di angkat sebagai khalifah nabi Muhammad saw di Ghadir Khum pengumuman bagi manusia. Setelah itu, bersujudlah lalu ucapkan syukur kepada Tuhan dengan sukrallah sebanyak seratus kali, setelah sujud bacalah do 'a berikut :

Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, karena sesungguhnya segala puji bagi-Mu, hanya bagi-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu, Engkau maha esa, satu dan tidak memerlukan yang lain, tiada beranak dan tiada diperanakkan dan tidak ada yang bisa menyerupai-Mu seorang pun. Sesungguhnya Muhammad adalah hamba-Mu serta utusan-Mu, semoga shalawat dan salam dari-Mu tercurah kepadanya dan keluarganya. Wahai yang setiap hari dalam segala urusan, sebagaimana dalam urusan-Mu Engkau muliakan aku, Engkau jadikan aku orang yang dikabulkan do'anya, pengikut agama dan panggilan-Mu, Engkau berikan itu di awal penciptaanku, semua itu karunia, rahmat dan kemuliaan dari-Mu.

Kemudian, Engkau tambahkan karunia mengiringi karunia, pemberian mengiringi pemberian, kemuliaan mengiringi kemuliaan, kebaikan dan rahmat dari-Mu hingga Engkau perbaharui perjanjian itu untukku, setelah penciptaan janji itu Engkau pembaharui terhadap ciptaan-Mu, sementara aku lupakan semuanya karena lalai dan khilaf, Engkau pun lengkapi kenikmatan-Mu bagiku untuk mengingatkanku, Engkau hadiahkan itu semua kepadaku.

Ya Ilahi, tuhanku serta junjunganku! Engkau sempurnakan nikmat itu untukku, jangan Engkau ambil itu dariku, tetapkan untukku sampai aku wafat dan Engkau ridha kepadaku, karena Engkaulah yang paling berhak di antara yang memberi nikmat dan menyempurnakan kenikmatan itu kepadaku. Ya Allah! Kami mendengar dan taat, kami penuhi panggilan-Mu karena kebaikan-Mu, segala puji bagi-Mu, ampunilah aku wahai tuhanku, hanya kepada-Mulah akhir perjalanan.

Kami beriman kepada Allah, hanya Dia tidak ada sekutu bagi-Nya, serta (beriman) kepada utusan-Nya Muhammad, semoga shalawat dan salam tercurah kepadanya dan keluarganya, kami percayai dan kami penuhi panggilan Allah, kami pun mengikuti Rasul dalam berwilayah kepada wall kami dan wall kaum mukminin, Amirul Mukminin Ali putra Abu Thalib, hamba Allah dan saudara Rasul-Nya, orang yang paling jujur, hujah bagi makhluk-Nya, yang menguatkan nabi dan agama-Nya, yang benar dan kuat dengannya, ia adalah tanda bagi agama Allah, khazanah bagi ilmu dan keghaiban-Nya, tempat bagi rahasia-rahasia Allah, kepercayaan Allah atas makhluk-Nya dan sebagai saksi-Nya atas makhluk.

Ya Allah ! Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar penyeru yang menyerukan keimanan, 'berimanlah kepada Tuhan kalian, dan kami pun beriman kepada Tuhan kami.

Ya Tuhan ! kami ampunilah dosa-dosa kami, hapuskanlah segala kesalahan kami, wafatkan kami bersama orang-orang berbakti. Ya Allah ! Tuhan kami, berikanlah kepada kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul-Mu. Jangan Kau hinakan kami di hari kiamat, sesungguhnya Engkau tidak mengingkari janji. [13]

Maka kami pun mengimani kebaikan dan karunia-Mu, kami telah menjawab panggilan-Mu, kami telah mengikuti utusan-Mu dan kami mempercayainya, percaya kepada wall kaum mukminin, kami telah mengingkari berhala dan thaghut, jadikanlah pemimpin kami orang yang telah Engkau angkat sebagai pemimpin, bangkitkanlah kami bersama imam-imam kami, karena sesungguhnya kami mengimani dan meyakini mereka, kami berserah diri kepada mereka.

Kami mengimani yang tersembunyi dan yang jelas dari mereka, yang ada dan yang ghaib dari mereka, yang hidup dan yang mati dari mereka.

Kami ridha mereka sebagai imam, pemimpin dan tuan, cukuplah bagi kami dengan mereka antara kami dengan Allah, walau tanpa makhluk-Nya, kami tidak mengharap pengganti bagi mereka, kami tidak jadikan yang lain sebagai tempat berlindung, demi Allah kami siap berperang dengan siapa saja yang memerangi mereka, baik jin maupun manusia, dari awal sampai akhir.

Kami telah mengingkari sekutu-Mu dan thaghut, berhala yang empat, pengikut dan pencinta mereka dan setiap yang membela mereka dari kaum jin dan manusia, dari awal zaman sampai akhirnya. Ya Allah! Sesungguhnya kami bersaksi kepada-Mu dan kami beragama dengan agama Muhammad dan keluarganya, shalawat dan salam tercurah kepadanya dan kepada mereka, ucapan kami mengikuti apa yang telah diucapkan oleh mereka, agama kami adalah agama yang dipeluk oleh mereka, apa yang telah mereka ucapkan kami pun ucapkan, agama yang mereka peluk kami pun memeluknya, apa yang mereka ingkari kami pun mengingkarinya, apa yang mereka taati kami pun mentaatinya, apa yang mereka musuhi kami pun memusuhinya, apa yang mereka laknat kami pun melaknatnya dan apa yang mereka berpaling darinya kami pun berpaling darinya, ketika mereka berbuat baik kepadanya kami pun berbuat baik kepadanya, karena kami mengimani, bertaslim dan ridha kepada mereka, kami mengikuti para pemimpin kami semoga shalawat dan salam tercurah kepada mereka.

Ya Allah! Janganlah Kau ambil dari kami, setelah Engkau menyempurnakannya untuk kami, jadikanlah tetap di sisi kami, jangan Kau jadikan terbuka, hidupkan kami dengan keyakinan ini, matikan kami sebagaimana telah Engkau matikan untuk kami, keluarga Muhammad saw adalah para imam kami, maka kepada mereka kami percaya, hanya kepada mereka kami berwilayah, musuh mereka yang juga

musuh Allah adalah yang kami musuhi, jadikan kami bersama mereka di dunia dan di akherat dan jadikan kami orang-orang yang dekat dengan mereka, karena sesungguhnya kami ridha dengan itu, wahai yang maha penyayang dari segala penyayang.

Lalu bersujudlah dan bacalah alhamdulillah sebanyak seratus kali, dan masih dalam keadaan sujud bacalah sukrallah sebanyak seratus kali.

Barang siapa yang melakukan hal itu maka ia seperti orang yang hadir di Ghadir Khum dan berbaiat kepada Nabi Saw. Kedudukannya adalah kedudukan Shadiqqin yaitu orang-orang yang dicintai Allah dan Rasul-Nya dan Allah serta Rasulnya membenarkannya. Kedudukannya seperti orang yang shahid bersama Rasulullah saw, Imam Ali as, Imam Hasan dan Imam Husein as. Selain itu, ia juga seperti orang yang berada bers ama Imam Zaman as. dan berada di kemah beliau ditengah -tengah orang-orang besar. [14]


Tasbih Imam Zaman 

Allamah Majlisi ra. dalam kitab "Bihar al-Anwar" , ketika menyebutkan tasbih empat belas Maksumin as. juga menukilkan tasbih Imam Zaman as.

Tasbih tersebut, sebagai berikut : Maha suci Allah sebanyak jumlah ciptaan-Nya, maha suci Allah sebanyak keridhaan-Nya terhadap diri-Nya, maha suci Allah sepanjang kalimah-Nya, maha suci Allah penghias arasy- Nya dan segala puji bagi Allah seperti itu semua " .[15]

Doa ini dibaca dari hari ke delapan belas hingga akhir dalam setiap bulan.


Catatan Kaki:

[1] al-Misbah hal. 701, Misbah al-Mutahajjid hal. 803, Bihar al-Anwar jilid 98 hal.392 dan lqbal al- A'mal hal. 145.
[2] 'Umdah Az-Zair hal. 174.
[3] al-Misbah hal. 703, Misbah al-Mutahajjid hal. 805, Bihar al-Anwar jilid 98 hal.393 dan Iqbal al- 'Amal hal. 146.
[4] al-Mishbah hal. 699, Mizar Syahid hal.277, Bihar Al-Anwar jilid 100 hal.446 dan Iqbal al-'Amal hal. 143.
[5] Bihar Al-Anwar jilid 101 hal.347.
[6] Zad al-Maad hal.57, Misbah al-Mutahajjid hal. 826, al-Misbah hal. 720 dan Iqbal al-A'mal hal. 202.
[7] Iqbalal-A'mal hal. 217, Zad al-Maad hal. 63, Al-Misbah hal.724 dan Misbah Az-Zaair hal. 315.
[8] Zad Al-Ma'ad hal.110, al-Misbah hal.770, Misbah al-Mutahjjid hal.577 dan Iqbal al-A'mal hal. 322.
[9] Iqbal al-A'mal hal. 426, Bihar al-Anwar jilid 98 hal.37 dan Bab as-Sa'adah hal. 85.
[10] Minhaj al-'Arifiin hal. 274.
[11] Bihar al-Anwar jilid 97 hal.349 dan Iqbal al-A'mal hal.357.
[12] Misbah Al-Mutahajjid hal. 630 dan al-Misbah hal. 779.
[13] Qs. Ali Imran:193-194.
[14] Bihar al-Anwar jilid 98 hal.298 dan Zad Al-Ma'ad hal.341.
[15] Da'waat Rawandi hal. 94 dan Bihar al-Anwar jilid 94 hal.207.

(Berbagai-Sumber/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: