Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Sayyed Ali Khamenei
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Sayyed Ali Khamenei mengatakan bahwa tidak ada negara di kawasan itu yang akan mengekspor minyak jika ekspor Iran dihentikan. Ancaman yang sama sebelumnya disuarakan oleh Presiden Hassan Rouhani.
Berbicara kepada duta besar Iran dan diplomat senior pada hari Sabtu, Khamenei mendukung peringatan Rouhani sebelumnya untuk menutup Selat Hormuz, sehingga memblokir semua pengiriman minyak dari Teluk Persia.
“[Ini] adalah pernyataan penting yang mencerminkan pendekatan Republik Islam,” kata Ayatollah, menurut situs resminya.
Dia menambahkan bahwa Kementerian Luar Negeri Iran harus erat mengikuti pendekatan.
Pernyataan itu datang sebagai tanggapan terhadap retorika anti-Iran oleh AS, yang saat ini menekan sekutu untuk memotong ekspor minyak mentah Iran. Selama tur baru-baru ini, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri memperingatkan bahwa mereka yang gagal mengurangi impor minyak Iran ke “nol” pada awal November akan menghadapi sanksi AS.
Teheran dan Washington telah bertukar ancaman sejak negara itu berusaha membongkar kesepakatan nuklir Iran 2015. Namun, sementara AS menarik diri dari perjanjian tersebut, negara-negara lain tidak mengikutinya dan mengutuk langkah itu, bersumpah untuk mempertahankan perjanjian tanpa dukungan dari Washington.
Sementara Teheran masih ingin melakukan perundingan lebih lanjut dengan Eropa, Khamenei mengatakan bahwa duduk dengan Washington akan sia-sia. “Kata dan bahkan tanda tangan orang Amerika tidak dapat diandalkan, sehingga negosiasi dengan Amerika tidak ada gunanya,” katanya kepada pejabat Kementerian Luar Negeri.
Sebelumnya, pemerintahanTrump meminta pertemuan dengan Rouhani delapan kali, tetapi pihak Iran menolak untuk berpartisipasi.
(IRNA/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar