Presiden Joko Widodo mengucap syukur atas kesepakatan yang diklaim tercapai antara pemerintah melalui PT Inalum (Persero) dengan PT Freeport Indonesia. Salah satu butir kesepakatan, yakni divestasi 51 persen saham Freeport.
“Saya telah mendapat laporan, holding industri pertambangan Inalum mencapai kesepakatan awal dengan Freeport. Meningkatkan kepemilikan menjadi 51 persen yang sebelumnya 9,36 persen. Alhamdulillah,” terang Jokowi di ICE BSD, Kamis (12/7).
Hal tersebut disampaikan menyikapi rencana Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang akan menandatangani nota pendahuluan (head of agreement) bersama PT Freeport Indonesia sore nanti.
Jokowi menyatakan kesepakatan awal ini tercapai melalui proses panjang. Pemerintah telah berkomunikasi sekitar 3,5 tahun dan kerap menemui hambatan di tengah jalan.
“Sangat alot. Tapi jangan dipikir ini mudah. Ini begitu sangat intens 1,5 tahun ini. Tapi memang kami kerjakan diam karena menyangkut negosiasi yang tidak mudah,” imbuh mantan Wali Kota Solo ini.
Setelah mengetahui kesepakatan awal, Jokowi menyerahkan urusan teknis dan pembahasan lanjutan kepada para pembantunya mulai dari Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan.
Presiden hanya menekankan kesepakatan awal harus menjadi batu loncatan pemerintah agar mendapatkan pendapatan yang lebih baik.
“Kami harap mendapatkan hasil lebih besar dari pajak, royalti, dividen, retribusi, sehingga nilai tambah komoditas tambang bisa dinikmati semua,” tandas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
(CNN-Indonesia/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar