Menyembelih dan mengkonsumsi daging sapi di India adalah perbuatan terlarang dalam ajaran Hindu. Akan tetapi, dari sejak Narendra Modi berkuasa pada tahun 2014 lalu, larangan agama ini telah dijadikan alasan untuk menjustifikasi serangan-serangan terhadap warga muslim.
Pada tanggal 17 Juli tahun ini, pengadilan tinggi India mengecam pembantaian warga muslim yang dilakukan oleh kelompok-kelompok penganut Hindu. Pengadilan pun meminta parlemen supaya mengajukan sebuah rancangan undang-undang yang melarang warga memegang kendali undang-undang.
Pada saat pengadilan sedang berlangsung di negara bagian Jharkhand, mantan menteri keharmonisan sosial India diserang secara brutal dan buas. Serangan ini dilakukan oleh para pendukung Partai Bharatiya Janata, partai Modi yang sekarang berkuasa.
“Menteri itu berbicara anti Hindu dan anti rakyat, dan mendukung kelompok Kashmir yang hendak memisahkan diri dari India,” ujar salah satu anggota Partai Bharatiya Janata.
Menurut laporan yang pernah diturunkan oleh Spend India, dalam delapan tahun terakhir (2010 hingga 2017), 51 kasus serangan terhadap warga muslim terjadi lantaran kasus sapi. 97 persen dari kasus ini terjadi setelah Modi berkuasa.
Opini umum berharap supaya Perdana Menteri India bisa menuntaskan aksi-aksi kekerasan ini. Akan tetapi, satu minggu setelah serangan terhadap Hapur salah satu anggota kabinet terjadi, delapan orang yang tertuduh memiliki peran dalam kasus membunuh seorang muslim malah memperoleh penghargaan.
(The Guardian/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar