Presiden Iran Hassan Rouhani telah mengecam pejabat Amerika karena mengancam akan menghentikan ekspor minyak Iran, mengatakan mereka tidak akan pernah bisa melakukan ancaman semacam itu.
"Pernyataan [pejabat AS] dalam hal ini adalah unilateralisme ... dan pelanggaran semua aturan dan peraturan internasional di sektor energi dan perdagangan," kata Rouhani pada konferensi pers bersama dengan mitranya dari Swiss, Alain Berset, di Bern, Selasa (3/7/18).
Dia menambahkan bahwa merupapakan langkah yang "salah dan tidak bijaksana" untuk berpikir bahwa "suatu hari semua negara penghasil minyak akan mengekspor kelebihan minyak mereka dan Iran akan menjadi satu-satunya negara yang tidak dapat mengekspor minyaknya."
Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada 8 Mei bahwa Washington sedang berjalan menjauh dari perjanjian nuklir, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), yang dicapai antara Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB - Amerika Serikat. , Inggris, Prancis, Rusia, dan China - plus Jerman pada tahun 2015.
Trump juga mengatakan dia akan memulihkan kembali sanksi nuklir AS terhadap Iran dan memberlakukan larangan ekonomi "tingkat tertinggi" terhadap Republik Islam.
Sanksi akan mencakup larangan universal terhadap Iran atas pembelian atau memperoleh dolar AS serta pembatasan pembelian minyak mentah dari negara dan investasi dalam proyek-proyek sektor minyaknya.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar