Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Shahifah Mahdiah - BAB IV: Do'a-do'a Setelah Shalat

Shahifah Mahdiah - BAB IV: Do'a-do'a Setelah Shalat

Written By Unknown on Kamis, 12 Juli 2018 | Juli 12, 2018


Doa Untuk kemunculan Imam Zaman af . Seusai Shalat Wajib

Dalam kitab Jamal Ash-Shalihin dinukil dari Imam Shadiq as. beliau bersabda:
"Dari hak-hak kami atas para pengikut kami, setelah melakukan shalat wajib letakkan kedua tangannya di dagu dan bacalah doa berikut sebanyak tiga kali".

Doa tersebut antara lain:
Wahai Tuhannya Muhammad saw, segerakanlah kebangkitan keluarga Muhammad, wahai Tuhannya Muhammad jagalah yang ghaib dari keluarga Muhammad, wahai Tuhannya Muhammad ambillah balasan untuk putri Muhammad . [1]


Doa Lain Seusai Shalat Wajib

Imam Jawad as. bersabda:
"Setelah selesai melakukan shalat wajib bacalah doa berikut".

Doa tersebut antar lain: Aku ridha Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, al- Quran sebagai kitabku, Muhammad saw sebagai nabi, AH as sebagai wali, al-Hasan dan al-Husein as, AH putra al-Husein as., Muhammada putra AH as, Ja'far putra Muhammad as, Musa putra Ja'far as., AH putra Musa as., Muhammad putra AH as., AH putra Muhammad as., al-Hasan putra AH as. dan al-Hujah putra Al-Hasan bin AH as. sebagai Imam.

Ya Allah jagalah wali-Mu al-Hujah, dari depan dan belakangnya, dari kiri dan dari kanannya, dari atas dan dari bawahnya, panjangkanlah umurnya, jadikan dia penegak urusan-Mu, penolong agama-Mu, perlihatkan apa yang dicintainya, dari keturunannya, keluarganya, hartanya, pengikut dan musuhnya, yang akan menyegarkan pandangannya, perlihatkan kepada mereka apa yang tidak disukainya, perlihatkan kepadanya apa yang disukai mereka, yang pandangannya terbuka dan dengannya berilah kelapangan dada bagi kami dan kaum mukminin " .

Hadits ini menjadi penguat bagi do' a untuk Imam Zaman as, yang dibaca seusai shalat wajib. [2]


Doa Bertemu Imam Zaman af. Seusai shalat Wajib 

Dalam sebuah riwayat disebutkan:
Barang siapa yang membaca do 'a ini setelah shalat wajib yang dilakukan secara kontinyu, maka umurnya akan dipanjangkan hingga ia merasa lelah dan berkat do 'a ini, ia akan dipertemukan dengan Imam Zaman as.

Do 'a tersebut sebagai berikut:
Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya, ya Allah sesungguhnya Rasul-Mu adalah orang yang jujur dan dipercaya, salam sejahtera tercurah kepadanya dan keluarganya. Dia berkata sebagaimana Engkau berfirman: Aku tidak ragu dalam segala sesuatu, Akulah pelakunya seperti ketidak raguanku dalam mencabut ruh hambaku yang mukmin, ketika ia tidak menyukai kematian, aku tidak menyukai yang ia tidak sukai.

Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya, segerakan kebangkitan, kemenangan, keselamatan wali- Mu, jangan Engkau berikan keburukan kepada jiwaku dan fulan bin fulan".

Imam as. bersabda: "Sebagai ganti kata fulan, sebutlah nama siapapun yang dikehenaki !"[3]


Doa lain Bertemu Imam Zaman af. Setelah Shalat Wajib 

Imam Shadiq as. bersabda: Barang siapa setelah shalat wajib membaca doa ini, maka ia akan melihat Imam Muhammad bin Hasan as. baik dalam keadaan terjaga maupun tidur. Doa tersebut sebagai berikut:
Dengan asma Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, Ya Allah sampaikan pujian dan salam kepada tuan kami Shahib Zaman dimana pun dan bagaimana pun dia, di timur atau pun dibarat, di dataran atau pun di pegunungan, dariku, dari orang tuaku, dari putra-putriku serta saudara-saudaraku, sebanyak makhluk-Mu, seberat arsy Allah, yang disebut dalam kitab dan ilmunya yang meliputi.

Ya Allah, sesungguhnya di pagi hari ini dan di lain hari pada hari- hari kehidupanku, kembali memperbaiki janji, sumpah serta bai'at kepadanya, untuk tidak menyimpang dan tidak mengingkarinya.

Ya Allah, jadikanlah aku sebagai pengikut, penolong serta pembelanya, jadikan aku orang yang selalu mentaati perintah dan larangannya, di sepanjang hidupnya dan masukkan aku ke dalam orang-orang yang shahid bersamanya.

Ya Allah jika maut menghalangiku darinya - yang telah Engkau jadikan bagi hamba-Mu sebagai sesuatu yang pasti, keluarkan aku dari kubur dengan bersarungkan kafan, pedangku terhunus, tongkat yang telah siap, menyambut panggilan sang pemanggil dari dalam kota atau dari padang pasir.

Ya Allah, perlihatkan kepadaku pemandangan yang indah dan wajah yang terpuji, hiasi pandanganku karena pandanganku kepadanya, segerakan kebangkitannya dan mudahkanlah jalannya.

Ya Allah, tambahkanlah kekuatannya, kuatkanlah punggungnya dan panjangkan umurnya.

Ya Allah, makmurkan negerinya, maka hidupkanlah (kembali) hamba-hamba-Mu, sesungguhnya Engkau telah berfirman, dan firman-Mu maha benar (telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan karena ulah yang diperbuat oleh tangan-tangan manusia [4]

Ya Allah, munculkanlah wali-Mu, putra dari putri nabi-Mu kepada kami, yang memiliki noma seperti noma rasul-Mu, salam sejatera terlimpah kepadanya dan keluarganya, sehingga tidak terjadi sedikitpun dari kebatilan kecuali Engkau hancurkannya, Allah menampakan kebenaran dengan kalimah-Nya dan memanifestasikannya.

Ya Allah, hilangkan duka dari ummat ini dengan kehadirannya, sesungguhnya mereka melihatnya sangatlah jauh, sementara kami melihatnya sangatlah dekat dan curahkan shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya.[5]


Doa Setelah Shalat Shubuh

Sayyid Ali bin Thawwus ra. dalam kitab Misbah az-Zair menulis:
Do' a ini dibaca setiap selesai shalat shubuh sebagai ziarah kepada Imam Mahdi as.

Doa tersebut antara lain:
Ya Allah sampaikan kepada tuanku Imam Zaman as. dari semua kaum muslimin yang berada di barat dan di timur bumi ini, yang ada di daratan dan lautan, di dataran dan pegunungan, yang hidup serta yang sudah meninggal dari mereka, dari orang tuaku, anak-anakku dan dariku segala puji, shalawat dan salam, penghias arasy Allah, penyambung kalimat-Nya, akhir dari keridhaan-Nya, sejumlah apa yang dihitung dari kitab-kitab-Nya dan yang dilingkupi ilmu-Nya.

Ya Allah sesungguhnya aku di hari ini dan setiap hari mengikat kembali sumpah, janji setia dan baiat (kepadanya) dipundakku.

Ya Allah sebagaimana Engkau muliakan aku dengan kemuliaan ini, Engkau utamakan aku dengan keutamaan ini dan Engkau khususkan aku dengan karunia ini, maka sampaikanlah shalawat dan salam kepada pemimpinku Imam Zaman as. Jadikanlah aku sebagai penolong, pengikut dan pembelanya, dan jadikanlah aku orang yang shahid bersamanya, yang taat, bukan yang mengingkarinya, masukanlah aku kedalam barisan orang yang Engkau sebutkan sifat- sifat pengikutnya di dalam al-Quran, sebagaimana firman-Mu: (Barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh) [6] tetap dalam ketaatan kepada-Mu dan kepada Rasul-Mu saw, ya Allah inilah baiatku kepadanya sampai hari kiamat. [7]


Doa Untuk Imam Zaman af . Setelah Shalat Shubuh 

Allamah Majlisi ra. meriwayatkan doa ini dalam kitab al- Miqbas sebagai ta'qib shalat subuh.

Sebelum berkata sesuatu selepas usai shalat, bacalah doa berikut sebanyak seratus kali:
Wahai Tuhanku, sampaikanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya, segerakan kebangkitan keluarga Muhammad dan hindarkanlah aku dari api neraka " ? [8]


Doa Mengatasi Berbagai Kesulitan

Muhadist Nuri ra. dalam kitab Dar As-Salam menuturkan :
Telah bercerita kepadaku 'Alim Mulla Fatah 'Ali Sultan Abadi ra. tentang sosok mulia, suci dan taqwa Mulla Muhammad Shadiq Iraqi ra. yang ketika itu tengah berada dalam kefakiran, kesempitan, kesulitan dan bencana, dia tertimpa kesulitan dari berbagai arah. Hari-harinya dilewati tanpa hasil dalam usahanya dan kesulitan tetap melilitnya.
Sampai suatu malam dia bermimpi berada di padang pasir, dia melihat sebuah kemah yang memiliki kubah yang menjulang.
Syeikh bertanya: "Kemah ini milik siapa?"
Seseorang berkata padanya: "Kemah ini tempat berlindung orang- orang yang mengalami kesusahan dan kesulitan, tempat Hujah Qaim Mahdi Imam Muntazhar af."
Lalu Syekh bergegas mendatangi kemah tersebut, karena di sana segala kesulitannya akan teratasi. Ketika sampai di hadapan Imam Zaman as, beliau mengadukan semua kesulitan dan tekanan hidup yang dihadapinya. Ia meminta do'a dari Imam as. supaya semua kesedihannya dihilangkan dan semua kesulitannya lenyap.Imam as. menyuruhnya pergi ke kemah dan menemui salah seorang Sayyid dari putranya, Syekh pun undur diri dari Imam as. dan pergi ke kemah tersebut. Di dalam kemah ia melihat seorang sayyid alim besar, baik hati, terpercaya, memiliki kedudukan yang tinggi dan dipercaya oleh semua orang, Sayyid Muhammad Sultan Abadi yang tengah sujud dan berdo'a. Setelah beliau membaca salam, apa yang diperintahkan oleh Imam as. pun disampaikan kepadanya, Sayyid mengajarkan do'a yang akan bisa menghilangkan kesulitan dan menambah rezeki. Syekh pun terbangun dari tidur, sementara mulutnya dalam keadaan membaca do'a tersebut. Kemudian dia pun pergi ke rumah Sayyid Muhammad Sultan Abadi. Ketika sampai dan masuk di dalam rumah Sayyid, ia melihatnya dalam keadaan shalat di atas sajadahnya - persis seperti apa yang ada dalam mimpinya - beliau tengah memuji Tuhan dan meminta ampunan dari-Nya. Syeikh pun memberi salam dan Sayyid pun menjawab salamnya dengan nada seolah-olah beliau tahu apa yang terjadi. Syekh bertanya seperti apa yang ada dalam mimpinya dan Sayyid pun mengajari do'a seperti dalam mimpi.Syekh untuk beberapa waktu selalu membaca do'a tersebut, dan duniapun mendatanginya dari berbagai arah. Dengan penuh hormat selalu memuji-muji gurunya dan di akhir hidupnya dia pun menjadi murid Sayyid Muhammad Sultan Abudi. Apa yang diajarkan oleh Sayyid dalam mimpi dan terjaga, adalah tiga dzikir antara lain:

1. Selepas usai shalat subuh dalam keadaan tangan diletakkan di atas dada, sebanyak tujuh puluh kali membaca ya fattah. Kaf'ami ra. dalam kitab"A/- Misbah" berkata:
"Barang siapa yang selalu membaca do'a ini, maka Tuhan akan menghilang hijab dari hatinya."

2. Kulaini ra. dalam kitab "Al-Kafi" menyampaikan sebuah riwayat berikut:
Salah seorang sahabat Rasul saw setelah beberapa hari, dia tidak bisa menemuinya. Setelah kesekian harinya, dia berhasil menemui Rasulullah saw. Lalu beliau berkata kepadanya: "Apa yang menghalangimu sehingga dalam beberapa hari ini tidak menemuiku?" Dia menjawab: "Sakit dan kefakiran."

Beliau bersabda: "Bersediakah aku ajarkan satu do'a hingga dengan do'a tersebut Tuhan menjauhkanmu dari sakit dan kefakiran?" Dia menjawab: "Tentu, wahai utusan Allah." Rasulullah saw. berkata: "Bacalah doa ini."

Tiada kekuasaan dan kekuatan kecuali dari Allah (yang maha tinggi lagi maha agung), aku bertawakal kepada yang maha hidup, yan g tidak pernah mati, segala puji bagi Allah yang tidak memiliki putra, tidak ada satupun sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan ini, tidak ada penolong bagi-Nya dari kelemahan dan Dia-lah yang maha besar ".

Perawi menuturkan bahwa setelah tidak berapa lama sahabat tersebut kembali menemui Rasulullah saw, seraya berkata: "Wahai Rasulullah, Allah telah menghilangkan dariku semua penyakit dan kefakiran."

3. Ibnu Fahd Hilli ra. dalam kitab 'Uddah ad-Dai' meriwayatkan dari Rasulullah saw, beliau bersabda:
Barang siapa yang membaca doa ini setiap hari setelah shalat subuh, maka seluruh permohonannya akan dikabulkan Allah Swt. Doa tersebut sebagai berikut:
Dengan asma Allah, salam sejahtera bagi Muhammad dan keluarganya, aku serahkan segala urusanku kepada Allah, sesungguhnya Allah maha melihat hamba-hamba-Nya, maka Allah akan menjaga dari segala keburukan yang dibencinya, tiada Tuhan kecuali Engkau, maha suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berbuat zalim. Maka Kami mengabulkan permintaannya dan menyelamatkannya dari kesedihan, begitu pula Kami akan menyelamatkan kaum mukminin, cukuplah Allah sebaik-baiknya wakil, mereka pun berubah dengan nikmat dan karunia dari Allah, Dia tidak memberikan keburukan kepada mereka, semua kehendak Allah itulah yang terjadi, tiada kekuasaan dan kekuatan kecuali milik Allah, semua kehendak Allah itulah yang terjadi, bukanlah kehendak manusia, semua kehendak Allah itulah yang terjadi, walaupun tidak disukai manusia.

Cukup bagiku maha pendidik dari segala pendidik, cukup bagiku pencipta dari segala yang dicipta, cukup bagiku pemberi rezeki dari segala yang diberi rezeki, cukup bagiku Allah, Tuhan semesta alam, cukup bagiku yang mencukupi kebutuhanku, cukup bagiku yang selamanya mencukupiku, cukup bagiku yang sebelumku ada, cukup bagiku Allah tiada Tuhan kecuali Dia, hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan arasy yang agung.

Dianjurkan untuk selalu membaca wirid ini. Karena kandungan, sanad dan riwayat dari dzikir dan do' a -do' a tersebut sudah teruji kebenarannya. [9]


Doa Setelah Shalat Shubuh dan Zhuhur 

Imam Shadiq as. bersabda:
"Barang siapa setiap hari jum'at serta hari-hari yang lain setelah shalat shubuh dan zhuhur membaca doa ini Maka dia tidak meninggal kecuali bertemu d engan Imam Mahdi as."[10]

Ya Allah, sampaikan salam sejahtera kepada Muhammad dan keluarganya, segerakanlah kebangkitan mereka.


Doa Harian Setelah Shalat Zhuhur

Dalam kitab Falah Al-Saail, disebutkan beberapa dzikir ta'qib penting setelah shalat zhuhur yang diajarkan oleh Imam Shadiq as. yang merupakan do'a untuk Imam Zaman as, seorang Imam yang dijanjikan oleh Rasulullah saw. untuk umatnya. Dalam berbagai riwayat yang shahih disebutkan bahwa ia yang akan muncul di akhir zaman.

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Rahban Dabili, Abu Ali Muhammad bin Hasan bin Muhammad bin Jumhur Qummi berkata kepada kami: Ayahku dari ayahnya Muhammad bin Jumhur dan dia menerima dari Ahmad bin Husein Sukkari menukil dari Ibad bin Muhammad Madaini, dia menuturkan kepada kami: "Aku memasuki rumah Imam shadiq as. ketika itu beliau selesai melakukan shalat zhuhur, tangannya menengadah ke langit dan berdo'a". Doa tersebut, sebagai berikut:
Wahai yang maha mendengar semua suara, wahai yang mengumpulkan, wahai pencipta semua jiwa-jiwa setelah kematiannya, wahai penyebab segala sesuatu, wahai pewaris, wahai tuan para tuan, wahai Tuhan para tuhan, wahai yang maha keras dari semua yang keras, wahai penguasa di dunia dan akherat, wahai maha pengatur para pengatur, wahai raja setiap raja, wahai yang maha keras, wahai pemilik kekerasan yang besar, wahai yang berbuat apa yang dikehendaki-Nya, wahai yang menghitung jumlah jiwa-jiwa dan perpindahan langkah-langkah, wahai yang semua rahasia baginya jelas, wahai yang memulai dan yang mengembalikan. Aku memohon dengan hak -Mu atas pilihan-Mu dari makhluk-Mu, dengan hak orang-orang yang telah Engkau wajibkan atas diri-Mu, curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan ahlul baitnya, anugerahkanlah kebaikan kepadaku untuk terhindar dan api neraka, dengan izin-Mu lakukanlah janji-Mu kepada wali-Mu, putra nabi-Mu yang menyeru kepada-Mu, kepercayaan-Mu di antara makhluk-Mu, mata-Mu di antara hamba- hamba-Mu, hujah-Mu atas makhluk-Mu semoga keselamatan dan barokah-Mu tercurah kepada mereka.

Ya Allah kuatkanlah dia dengan pertolongan-Mu, tolonglah hamba-Mu, kuatkanlah sahabat-sahabatnya dan berilah kesabaran kepada mereka, bukakanlah untuk mereka dari sisi-Mu kekuasaan sebagai penolong, percepatlah kemenangannya, berilah kepadanya kekuatan dalam menghadapi musuh-musuh-Mu dan musuh-musuh utusan-Mu, wahai yang maha pengasih.

Aku berkata:
"Jiwaku menjadi tebusanmu! bukankah Anda berdo'a untuknya?"
Imam as. menjawab:
"Aku berdo'a untuk cahaya keluarga Muhammad as. yang ghaib dan dengan perintah Tuhan, beliau akan mengalahkan musuh-musuh keluarga Muhammad as."
Aku berkata :
"Jiwaku menjadi tebusanmu! kapan beliau akan keluar ?"
Imam as. berkata :
"Ketika penciptaan dan urusan ada ditangannya."
Aku berkata :
"Apakah ada tanda-tanda keluarnya beliau ?"
Imam menjawab: "
Ya, tanda-tanda yang bermacam-macam."
Aku bertanya:
"Seperti apa contohnya ? "
Imam menjawab:
"Keluarnya tanda-tanda dengan bender a dibawa dari timur dan barat, ketika fitnah atas penduduk "Zura" telah menyebar, keluarnya seseorang dari keturunan pamanku Zaid di daerah Yaman dan ketika tirai Baitul Haram sudah diserbu, [11] maka Allah akan melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya." [12]


Doa Setelah Shalat Ashar 

Sayyid Ibnu Thawus ra. dalam kitab Falah As-Sail menukil salah satu zikir yang disunahkan setelah shalat ashar, adalah dzikir yang diajarkan oleh Imam Musa bin Ja'far as, sebagai do'a untuk Imam Mahdi as.

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Yahya bin Fadhl Naufali, yang menuturkan bahwa ia memasuki rumah Abu Hasan Musa bin Ja'far as, ketika itu beliau selesai melakukan shalat Ashar. Yahya melihat Imam as. mengangkat tangannya ke langit dan mendengar beliau membaca sebuah doa. Doa tersebut sebagai berikut:
Engkau ya Allah, tidak ada tuhan melainkan -Mu, yang awal dan akhir, yang zhahir dan batin. Engkau ya Allah, tiada Tuhan selain - Mu, ditangan-Mu bertambah dan berkurangnya segala sesuatu.

Engkau ya Allah, tiada Tuhan selain-Mu, Engkau ciptakan makhluk tanpa bantuan, karena Engkau tidak membutuhkannya. Engkau ya Allah, tiada Tuhan kecuali Engkau, dari -Mu segala kehendak dan hanya kepada-Mu setiap permulaan.

Engkau ya Allah, tiada Tuhan selain-Mu, Engkau ada sebelum segala sesuatu bermula dan Engkau yang mencipta permulaan.

Engkau ya Allah, tiada Tuhan selain -Mu, Engkau akhir dari segala sesuatu dan Engkaulah yang menciptakannya.

Engkau ya Allah, tiada Tuhan selain -Mu, Engkau menghapus dan menetapkan apa Engkau kehendaki dan ummul kitab ada di sisi-Mu ( milik-Mu ) Engkau ya Allah, tiada tuhan selain- Mu, Engkaulah tujuan dan pewaris segala sesuatu.

Engkau ya Allah, tiada Tuhan selain-Mu, tidak ada yang tersembunyi dari-Mu baik yang kecil maupun yang besar. Engkau ya Allah, tiada Tuhan selain-Mu, tiada bahasa yang tersembunyi dari-Mu, suara-suara tidak membuat-Mu terkecok. Setiap hari.

Engkau selalu dalam perkara, satu perkara tidak menyibu kkan-Mu untuk melakukan perkara yang lain, Engkau maha mengetahui segala yang ghaib dan tersembunyi, Engkau yang menyelesaikan segala hutang, pengatur segala urusan, yang membangkitkan orang yang ada di alam kubur, yang menghidupkan tulang-tulang yang sudah hancur.

Aku memohon dengan asma-Mu yang tersembunyi dan yang tersimpan, yang hidup dan kokoh, yang tidak putus asa dengan banyak orang yang meminta dengannya, curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya,segerakanlah kemenangan orang yang membalas musuh- musuh-Mu dan lakukan apa telah Engkau janjikan, wahai pemilik kekuatan dan kemuliaan " .

Yahya bin Fadhl bertanya pada Imam as: "Untuk siapa Anda berdo'a?" Imam as. menjawab: "Untuk Mahdi keluarga Muhammad as. Imam as. lalu menambahkan: "Ayahku menjadi tebusan yang memiliki perut kuat, alis yang menyambung, betis yang kecil, dada yang lebar, warna yang coklat agak kekuningan karena sering bangun malam. Ayahku menjadi tebusan orang yang menghabiskan malamnya dengan ruku' dan sujud, ayahku manjadi tebusan orang yang ada di jalan Tuhan. Ia tidak takut dengan celaan para pencela, lentera penerang dalam kegelapan, ayahku menjadi tebusan orang yang akan bangkit menunaikan perintah Tuhan." Aku bertanya: "Kapan beliau akan bangkit?" Imam as. menjawab: "Ketika engkau melihat para prajurit datang ke tepi sungai jurat, shirat dan dajlah, ketika jembatan kufah telah rusak serta sebagian rumah di kota kufah sudah terbakar. Ketika engkau telah melihat tanda-tanda seperti ini, maka apa yang dikehendaki oleh Tuhan akan dilakukan-Nya, tidak ada seorang pun yang mengalahkan dan mengurangi kehendak Tuhan untuk mengundurkan janji ini. [13]


Doa Untuk Kemunculan Imam Zaman af. 

Syekh Thusi ra. berkata:
Disunahkan dalam ta 'qib dua rakaat shalat malam, membaca do 'a berikut:
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, tiada yang layak diminta selain-Mu, Engkaulah tempat meminta orang-orang yang meminta, dan akhir dari harapan orang yang berharap.

Aku memanggil-Mu dan tidak ada yang diseru selain-Mu, aku mencintai-Mu dan tiada yang dicintai selain-Mu, Engkaulah yang menjawab panggilan orang-orang yang tengah kesulitan, Engkaulah yang maha pemurah dari setiap pemurah.

Aku memohon kepada-Mu dengan sebaik-baiknya, sebesar- besarnya serta seagung-agungnya permohonan, wahai yang maha pengasih, wahai yang maha penyayang, dengan asma- asma agung-Mu, mitsal-mitsal tinggi-Mu, dengan karunia-Mu yang tak terhingga, dengan kemuliaan asma-Mu, asma-asma yang paling dicintai di sisi-Mu, yang paling dekat dengan-Mu, paling mulia kedudukannya di sisi-Mu, paling besar keutamaannya disamping-Mu dan paling cepatnya ijabahnya dalam semua urusan. Dengan asma-Mu yang tersembunyi, paling besar, paling mulia, paling agung, paling agung serta paling mulia, yang Engkau cintai dan kehendaki dan Engkau ridha kepada orang yang memanggil-Mu dengan asma-asma itu, maka Engkau pun mengabulkan permintaannya, Engkau tidak akan mengecewakan dan menolak orang yang memohon kepada-Mu.

Dengan semua asma-Mu, segala yang termaktub dalam Taurat, Injil, Zabur serta al -Quran yang agung.

Dengan semua asma yang disebut oleh pemikul Arasy serta para malaikat-Mu, para nabi-Mu serta para utusan- Mu, orang-orang yang taat kepada-Mu dari makhluk- makhluk-Mu, curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya, segerakan kemunculan wall - Mu putra dari wali-Mu dan segerakan kehinaan musuh- musuhnya.

Setelah itu berdo'alah sesuai apa yang dikehendaki [14] Dalam kitab "Mikyal Al-Makaarim" disebutkan demikian, juga dalam kitab "Jamal Ash-Shalihin " terdapat tambahan untuk do' a ini, sebagai berikut:
Jadikan kami termasuk sahabat serta penolongnya, maka berilah kami harapan dan kabulkanlah do' a kami " [15] Kaf ami ra. berkata:
"Disunahkan membaca do'a ini setelah melakukan dua raka'at shalat malam." [14]


Referensi:

[1] Mikyal Al-Makarim jilid 2 hal.7.
[2] Mikyal Al-Makarim jilid 2 hal. 3 dan yang serupa dengannya dalam Nazhah az-Zahid hal. 91.
[3] Makarim al-Akhlaq jilid 2 hal.35, Misbah Al-Mutahajjid hal. 58 dan Al-Shahifah Al-Shadiqah hal. 178 dengan sedikit perbedaan redaksi.
[4] Qs. ar-Rum, 30: 41.
[5] Bihar al-Anwar jilid 61 hal.86, Shahifah shadiqah hal. 180.
[6] Qs. Ash-Shaf: 40
[7] Zad- al-Maad hal. 487, Mishbah az-Zair hal.454,
[8] Mikyal al-Makarim jilid 2 hal.13.
[9] Dar al-Islam jilid 2 hal.266 .
[10] Misbah Al-Mutahajjid hal. 368, Bihar Al-Anwar jilid 86 hal.77 dan jilid 89 hal.363, dalam Shahifah Ash-Shadiqah hal. 169 disebutkan bahwa shalawat ini dibaca sebanyak seratus kali.
[11] Bihar al-Anwar jilid 86 hal.62, Falah as-Saail hal.170, al-Misbah hal. 48 dan al-Balad al-Amin hal.27 dengan sedikit perbedaan.
[12] Mikyal al-Makarim jilid 2 hal.ll.
[13] Falah Al-Sail hal. 199, al-Misbah hal. 51 dan al-Balad al-Amin hal. 35 dengan sedikit perbedaan.
[14] Misbah al-Mutahajjid hal. 139.
[15] Mikyal Al-Makarim jilid 2 hal.14.

(Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: