Sejumlah Rabi dan imam masjid Jerman dengan menaiki sepeda di jalan-jalan negara ini, menegaskan urgensi saling menghormati antar agama dan menentang permusuhan antar para penganut agama.
Menurut laporan IQNA dilansir dari barlamane.com, sejumlah Rabi dan imam masjid berpartisipasi dalam sebuah gerakan simbolis dengan tema “Pertemuan untuk saling Menghormati” di kota Berlin dan dengan menaiki sepeda di jalan-jalan negara ini, menegaskan penghormatan antar agama dan menjauhi permusuhan antar penganut agama.
Gerakan simbolis ini dilakukan dengan dukungan sebagian lembaga-lembaga agama dan sipil seperti Rumah Yayasan Wahid dan menciptakan ruang untuk para imam masjid dan para pemimpin agama Yahudi, sampai-sampai satu imam masjid dan satu Rabi Yahudi menaiki satu sepeda.
Andrea Gattin, mubalig muslim terkait kinerja ini, yang diselenggarakan dengan partisipasi 25 pengendara sepeda mengatakan, kami para imam masjid dan para Rabi ingin menjadi panutan yang bagus.
Aksi ini dimulai dari bangunan kenangan para korban kebakaran penganut Yahudi dan dengan melewati sejumlah tempat ibadah Yahudi dan masjid sampai ke bundaran Bebelplatz, dimana di situ kelompok Nazi membakar sejumlah buku-buku yang kontras dengan tampilan mereka pada tahun 1933. Demikian juga, para pengendara sepeda ini melewati samping gereja peninggalan kaisar Wilhelm Berlin, yang pada tahun 2016 menyaksikan aksi teroris ISIS.
Dalam gerakan ini, satu imam dan satu Rabi bersama-sama menaiki satu sepeda. Terkait gerakan ini, Rabi Andriyas Nakhama mengatakan, kami berpartisipasi dalam aksi ini, karena dunia kita tidak ingin percaya bahwa kami sama-sama menyembah Tuhan yang sama, yang telah menciptakan kita semua.
Demikian juga, imam Sanji mengungkapkan, misi kami adalah menjaga perdamaian, sehingga para imam, para rabi dan para pendeta menaiki sepeda bersama-sama dan mengemban tanggung jawab bersama-sama.
(Barlamane/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar