Donald Trump ,US President
Peringatan Presiden AS Donald Trump tentang "kekerasan" jika anggota parlemen Partai Republik kalah dalam pemilihan paruh waktu adalah seruan terselubung untuk tindakan pasukan preman, menurut Myles Hoenig, seorang analis politik dan aktivis Amerika.
Hoenig, mantan kandidat Partai Hijau untuk Kongres, membuat pernyataan itu dalam sebuah wawancara dengan Press TV pada hari Rabu (29/8) setelah Trump memperingatkan tentang "kekerasan" jika anggota parlemen dari Partai Republik kehilangan mayoritas mereka di Kongres setelah pemilihan paruh waktu November.
Saat makan malam untuk penginjil Kristen evangelis pada Senin (27/8) malam di Gedung Putih, Trump mendesak para pemimpin agama untuk menggunakan kekuatan mimbar mereka untuk memastikan bahwa "semua orang memilih" pada bulan November, menurut rekaman audio dari pertemuan yang diperoleh New York Times.
"Anda menghadapi satu pemilihan (yang kalau kalah) akan kehilangan semua yang Anda miliki," kata Trump kepada mereka.
“Mereka akan membatalkan semua yang telah kita lakukan dan mereka akan melakukannya dengan cepat dan kasar. Dan dengan kasar. Ada kekerasan. Ketika Anda melihat antifa, dan Anda melihat beberapa kelompok ini, mereka adalah orang-orang yang kasar,” kata Trump dalam pertemuan itu.
Antifa - kependekan dari anti-fasis - mengacu pada kelompok pengunjuk rasa yang berhaluan kiri-kiri yang memerangi ideologi kanan-jauh dan secara teratur berkelahi dengan para demonstran sayap kanan.
(Press-TV/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar