Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Ansarullah: Arab Saudi Tidak Menginginkan Pemerintahan Yaman Yang Kuat

Ansarullah: Arab Saudi Tidak Menginginkan Pemerintahan Yaman Yang Kuat

Written By Unknown on Selasa, 28 Agustus 2018 | Agustus 28, 2018

Mohammed Abdul-Salam, the spokesman for Yemen’s Houthi Ansarullah movement.

Juru bicara gerakan Houthi Ansarullah Yaman mengatakan Arab Saudi tidak pernah menginginkan dibentuknya pemerintahan Yaman yang kuat, tetapi ingin mengubah negara yang dilanda perang menjadi negara klien, sementara koalisi militer yang dipimpin Saudi melanjutkan dengan serangan udara tanpa henti terhadap negara miskin itu.

"Orang yang telah membunuh rakyat Yaman selama hampir empat tahun terakhir dan membenarkan tentara bayaran Saudi dan pasukan asing untuk memasuki negara itu tidak mewakili pemerintahan yang sebenarnya," kata Mohammed Abdul-Salam dalam wawancara dengan outlet You News di Senin (27/8).

Dia tampaknya merujuk pada apa yang disebut pemerintahan Abd Rabbuh Mansur Hadi, mantan presiden Yaman dan sekutu setia Riyadh, yang hanya diakui oleh negara-negara anggota koalisi militer Saudi dan beberapa negara Barat.

Arab Saudi dan beberapa sekutunya, termasuk Uni Emirat Arab, Maroko dan Sudan, melancarkan perang brutal, dengan sandi Operasi Badai Penentu, melawan Yaman Maret 2015 dalam upaya untuk menginstal ulang Hadi dan menghancurkan gerakan populer Houthi Ansarullah, yang memainkan peran penting dalam membantu tentara Yaman dalam membela negara miskin melawan koalisi yang menyerang.

Gerakan polular itu telah menjalankan urusan negara tanpa adanya pemerintahan yang efektif sejak dimulainya perang yang dipaksakan.

"Rakyat Yaman juga tidak memiliki harapan di PBB karena tidak dapat efektif di bawah pengaruh kuat Amerika Serikat dan Inggris, dan bantuan keuangan yang besar yang berasal dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA)," Abdul-Salam lebih lanjut berkata.

(Outlet-You-News/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: