Ritual ibadah politik salat Jumat Tehran hari ini dipimpin oleh Hujjatul Islam wal Muslimin Kazhim Shiddiqi.
Tema-tema penting yang diangkat oleh Hujjatul Islam Shiddiqi hari ini adalah sebagai berikut:
a. Seorang pemimpin harus memiliki ketakwaan dan tidak terjun untuk bermain politik. Pemimpin harus bisa menciptakan ketenteraman di kalangan masyarakat, memelihara nilai mata uang negara, dan menjaga baitul mal. Rasulullah saw pernah mengalami sebagai anak yatim dan mengetahui apa yang terjadi di tengah masyarakat. Imam Ali as ketika hendak berbaring tidur senantiasa berenung jangan sampai ada seorang rakyat di area kekuasaannya yang tidur dalam kelaparan.
“Pejabat harus bisa merasakan kepedihan masyarakat dari dekat. Apa yang telah terjadi sudah berlalu. Sekarang kita harus memikirkan apa yang harus kita lakukan. Rakyat yang pernah mengalami perang selama 8 tahun dengan tangan kosong dan berhasil tampil sebagai pemenang pasti juga akan berhasil mengarungi perang ekonomi ini,” tukas Shiddiqi.
Hujjatul Shiddiqi berpesan supaya kita semua menganggap problem yang sedang menimpa ini sebagai sebuah kesempatan emas. Untuk mengatasi seluruh bentuk konspirasi musuh ini, kita harus berdiri di atas kaki sendiri. Banyak tenaga muda ahli yang bisa kita manfaatkan. Mereka ini sebagai tenaga muda yang kapabel dan dengan harga yang relatif, akan tetapi dengan fungsi yang optimal.
b. Usulan Donald Trump untuk berunding menjadi tema penting lain dalam khutbah Jumat kali ini. Menurut Shiddiqi, Iran sudah pernah mengalami pengalaman pahit dari Amerika pada isu kesepakatan nuklir. Sekarang pun, tidak ada gunanya kita berunding dengan pemerintah Amerika ini, karena janji dan kesepakatan tidak berarti bagi mereka.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar