Bosnia dan Herzegovina terletak di tenggara Eropa dan kawasan Balkan juga seperti link dan persimpangan jalan peradaban, ikat perbatasan pelbagai agama, mazhab, budaya, dan peradaban.
Menurut laporan IQNA dilansir dari canel Telegram Balkan Namah, hal ini di satu sisi, menyebabkan konflik dan kontradiksi juga di sisi lain, membentuk contoh-contoh konkrit toleransi beragama, kerja sama etnis dan kehidupan bersama dalam sepanjang masa.
Di daerah geografis kecil ini sepanjang sejarah tiga peradaban Eropa Barat telah berkumpul dalam bentuk agama Katolik, Byzantium dalam bentuk agama Ortodoks dan Kekaisaran Ottoman dalam bentuk Islam.
Diketahui bahwa agama di beberapa negara, seperti Bosnia dan Herzegovina, memainkan peran signifikan dalam identitas nasional dan etnis. Di negara ini terdapat pengikut Kristen Ortodoks, kebangsaan Serbia, pengikut Kekristenan Katolik, kebangsaan Kroasia, dan pengikut Muslim kebangsaan Bosnia.
Di Bosnia dan Herzegovina, semua komponen budaya lain seperti bahasa dan adat istiadat dapat diperdebatkan, tetapi agama adalah komponen budaya dan identitas utama bagi rakyat. Peran dan pentingnya agama dalam masyarakat Bosnia dan Herzegovina terlihat dalam bentuk yang sekarang ini dengan harapan banyak dari para religiusitas dan perannya dalam urusan vital kehidupan masyarakat. Bosnia dan Herzegovina selama dua dekade terakhir telah menghadapi kembalinya agama yang kuat di ruang umum dan agama tidak lagi terbatas pada ruang privat.
Agama di Bosnia dan Herzegovina mengambil misi identitas, budaya dan politik. Di negeri ini, ada banyak kasus di mana simbol-simbol agama merupakan indikasi identitas etnis-agama dan bahkan bersifat indikatif. Salib, bulan sabit dan bintang, bintang Daud dan cara berpakaian, adalah simbol-simbol yang umumnya digunakan sebagai simbol identitas agama dan etnis Darwish dan Herzegovina.
Pada tahun-tahun setelah perang, Bosnia dan Herzegovina menyaksikan kebangkitan ziarah dan pertemuan agama. Banyak acara keagamaan yang telah diperlambat dalam rezim komunis didirikan kembali setelah keruntuhan.
Di kalangan para pengikut tiga agama besar di Bosnia, ada tempat-tempat dan kesucian khusus. Semua tempat ini terkait dengan peristiwa dan tokoh-tokoh masa lalu, dan hari ini tempat-tempat itu menjadi tempat ziarah dan pertemuan ratusan ribu bahkan jutaan masyarakat. Tempat ziarah ini memiliki peran penting dalam budaya agama dan masyarakat. Acara keagamaan dan pertemuan memiliki pengaruh budaya, sosial, ekonomi, dan bahkan politik, dan dianggap sebagai sebuah cara untuk merefleksikan solidaritas dan keyakinan agama masyarakat.
(Channel-Telegram/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar