Amerika sedang berusaha keras untuk menuduh Iran sedang melakukan aksi-aksi serangan teroris. Dengan skenario ini, Washington ingin memaksa Eropa keluar dari kesepakatan nuklir supaya Iran termarginalkan dari pertarungan dunia.
Ini merupakan cara baru Gedung Putih untuk memaksa Eropa dalam menghadapi Iran.
The Wall Street melaporkan, Amerika dan Israel mengklaim bahwa Tehran sedang memangsa para musuh di Eropa.
Menurut klaim kedua rezim ini, Tehran memberikan dukungan terhadap aksi-aksi teror terbaru yang melanda negara-negara Eropa. Untuk itu, para petinggi Eropa harus keluar dari kesepakatan nuklir dan memberikan sanksi terhadap Iran.
Sekalipun klaim-klaim Amerika tersebut sangat masif disebarluaskan, sebagian petinggi Eropa masih meragukan kebenaran klaim Washington tersebut.
Bulan lalu, Belanda telah menyatakan mengeluarkan dua orang anggota kedutaan besar Iran.
Menurut pengakuan para petinggi di Kementerian Luar Negeri, pengeluaran tersebut berhubungan dengan aksi teror yang ditujukan kepada seseorang bernama Ahmad Maula Neysy. Tahun lalu, Ahmad menjadi sasaran tembak seseorang bertopeng.
Para petinggi Amerika mengklaim bahwa Kementerian Inteligen dan Keamanan Iran memiliki peran dalam kasus ini. Belanda hingga sekarang masih melakukan penyelidikan terhadap masus ini.
Bulan lalu, Belgia, Prancis, dan Jerman juga telah menangkap empat orang dengan tuduhan telah menyusun rencana untuk menyerang pertemuan kelompok-kelompok oposisi. Dalam kasus ini, pihak kepolisian Jerman juga telah menangkap seorang diplomat Iran.
(News-Week/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar