Wakil Presiden Pertama Iran, Eshaq Jahangiri, mengatakan bahwa pemerintahan Republik Islam tersebut akan mengumumkan kebijakan Forex baru dalam menghadapi sanksi AS yang menjulang, pada hari Senin.
Dalam sebuah pidato kepada wartawan di sela-sela pertemuan Dewan Tertinggi Koordinasi Ekonomi yang diadakan di bawah Presiden Hassan Rouhani dan dihadiri oleh kepala cabang legislatif dan yudikatif, Jahangiri mengatakan saat ini Iran sangat membutuhkan keputusan baru.
Ia kemudian mengacu pada persetujuan dari generalisasi kebijakan mata uang asing baru selama pertemuan dewan dan mengatakan menteri kabinet akan membahas secara rinci dan menyelesaikan kebijakan dalam pertemuan mingguan mereka di hari Minggu.
Menurut Jahangiri, kebijakan-kebijakan baru telah dirumuskan oleh gubernur baru Bank Sentral Iran dan tim ekonomi pemerintah sesuai dengan persyaratan dan situasi terbaru di negara tersebut.
“Mengingat situasi ekonomi baru di negara ini dan karena sanksi AS yang menjulang pada Iran, ekonomi kita sangat membutuhkan keputusan baru dan amandemen kebijakan sebelumnya,” katanya.
Wakil presiden pertama Iran itu kemudian mengatakan kebijakan baru terutama ditujukan untuk menyediakan barang-barang penting dengan tarif resmi.
“Badan-badan pemerintah diatur untuk memantau mata uang terdistribusi untuk memastikan permintaan pasar terpenuhi … Sementara itu, pelaku ekonomi yang terlibat dalam transaksi impor / ekspor serta orang-orang yang sangat membutuhkan mata uang asing untuk masalah-masalah khusus akan diberikan fasilitas khusus,” katanya.
(Arrahmah-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar