Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » ISIS Tumbuh Subur di Wilayah Yang Dikuasai Sekutu AS

ISIS Tumbuh Subur di Wilayah Yang Dikuasai Sekutu AS

Written By Unknown on Sabtu, 18 Agustus 2018 | Agustus 18, 2018


ISIS berhasil mendapatkan kembali akses ke ladang minyak Suriah dan mendapatkan keuntungan dari penjualan minyak, sebuah laporan baru PBB mengungkapkan. Sementara PBB tidak menunjukkan jari kepada negara yang mendukung ISIS. Kebangkitan ISIS tampaknya terjadi di wilayah yang dikuasai oleh pasukan yang didukung AS.

“ISIS telah dikalahkan secara militer di Irak dan sebagian besar Republik Arab Suriah selama 2017 dan 2018. Ini adalah hasil dari hilangnya momentum oleh pasukan yang bertempur dii bagian timur Republik Arab Suriah,” laporan terbaru dari Tim Pemantau Sanksi DK PBB. Dokumen ini tertanggal 27 Juli, tetapi baru dirilis ke publik minggu ini.

Perlambatan ini memberi ISIS “ruang bernapas untuk mempersiapkan fase evolusi berikutnya ke dalam jaringan rahasia global.” Pada Juni 2018, kelompok teroris telah mengendalikan “kantong kecil wilayah di Republik Arab Suriah di perbatasan Irak.” Secara efektif melanjutkan ekspansi dan menguasai wilayah yang luas di Suriah dan Irak.

“ISIS mampu mengekstrak dan menjual beberapa minyak, dan meningkatkan serangan, termasuk melintasi perbatasan Irak,” kata laporan itu, dan menambahkan bahwa kelompok teroris memperoleh kembali “akses ke beberapa ladang minyak di timur laut Suriah”.

Mendapatkan kembali kendali atas ladang minyak memungkinkan ISIS untuk sekali lagi membuat keuntungan minyak menjadi sumber pendapatan yang signifikan. Laporan itu juga secara samar menyatakan bahwa ISIS terus memaksakan “pajak” pada warga sipil “di daerah yang dikuasai, serta di wilayah yang diperebutkan,” serta menculik pengusaha lokal untuk tebusan.

Selain memperkuat “kantong” yang dipegang ISIS di timur laut Suriah, laporan itu juga menyebutkan sejumlah hotspot di Suriah, yang mungkin menjadi sumber kemunculan kembali ISIS. Di antaranya, PBB menamakan kamp pengungsi Rukban, yang terletak di dekat pangkalan militer AS At-Tanf. Tempat-tempat aman bagi ISIS lainnya yang tercantum dalam laporan termasuk lokasi yang tidak ditentukan di provinsi Aleppo dan area yang dikendalikan oleh kelompok yang berafiliasi dengan ISIS di provinsi Daraa. Yang terakhir, bagaimanapun, telah diberantas pada akhir Juli selama serangan tentara Suriah di barat daya negara itu.

Masalah kamp pengungsi Rukban telah berulang kali diajukan oleh Moskow dan Damaskus, yang berulang kali mendesak AS untuk bekerja sama. Sebelumnya pada bulan Agustus, Kolonel Jenderal Sergey Rudskoy, kepala operasi Staf Umum Rusia, menggambarkan Rukban sebagai tempat di mana “orang-orang hidup dalam kondisi yang keras dan di mana teroris menemukan tempat bernaung.”

“Mitra kami Amerika harus menyediakan akses kemanusiaan ke Rukban sesegera mungkin, memberikan jalan bagi para pengungsi ke daerah asal mereka dan menarik basis dari at-Tanf,” kata Rudskoy.

(Arrahmah-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: