Pierre Kraehenbuehl, UNRWA Head.
Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina menyatakan bahwa Amerika Serikat memangkas anggaran awal tahun ini untuk menghukum Palestina karena kritik mereka terhadap pengakuan Amerika terhadap Al-Quds (Yerusalem) sebagai ibukota Israel, tetapi dia memperingatkan bahwa masalah pengungsi Palestina tidak akan hilang.
Komentar Pierre Kraehenbuehl datang di tengah tanda-tanda bahwa AS, dengan dukungan Israel, bertujuan hendak menghapuskan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) dalam upaya nyata untuk menghapus salah satu masalah yang paling diperdebatkan dalam konflik Israel-Palestina yaitu negosiasi Jadwal acara.
"Seseorang tidak bisa hanya berharap 5 juta orang pergi," Kraehenbuehl, komisioner Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press.
Pada bulan Januari, AS, donor terbesar untuk agensi, memangkas sekitar $ 300 juta dari kontribusi tahunannya kepada UNRWA, mendorong krisis keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut Kraehenbuehl.
Meskipun agensi telah membuat beberapa defisit dengan mengumpulkan uang dari negara lain, masih kurang dari $ 200 juta. Baru-baru ini memberhentikan lebih dari 100 orang di Jalur Gaza dan memotong kembali jam-jam 500 karyawan lainnya. Tahun ajaran mendatang bagi ratusan ribu anak-anak Palestina di seluruh Timur Tengah telah terancam.
Kraehenbuehl mengatakan dia menghadapi keputusan Amerika, yang datang hanya beberapa minggu setelah dia memegang apa yang dia gambarkan sebagai pertemuan yang sukses dengan Jared Kushner, menantu laki-laki Presiden Donald Trump dan penasihat kepala negara Timur Tengah.
Dia mengatakan dia masih belum menerima jawaban langsung dari Amerika tentang mengapa mereka membuat keputusan tersebut.
Namun dia mengatakan dia yakin itu terkait dengan ‘kehebohan’ atas pengakuan AS terhadap Al-Quds pada bulan Desember.
(AP/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar