Mevlut Cavusoglu and Mike Pompeo.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada hari Jumat (3/8) mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bahwa ancaman dan sanksi tidak akan berhasil, setelah Washington mentargetkan menteri Turki atas penahanan seorang pendeta Amerika.
“Kami telah mengatakan dari awal bahwa bahasa kasar dan sanksi sepihak lain yang mengancam tidak akan mendapatkan hasil apa pun. Kami mengulanginya hari ini,” kata Cavusoglu dalam pernyataan yang disiarkan di televisi di Singapura setelah pertemuan mereka.
Pastor Andrew Brunson ditahan di penjara selama hampir dua tahun sebelum dia dipindahkan ke tahanan rumah pekan lalu, mengecewakan para pejabat Amerika yang mengharapkan pembebasannya.
Dia dituduh melakukan kegiatan atas nama dua kelompok yang dilihat oleh Ankara sebagai teroris: gerakan yang dipimpin ulama Muslim AS Fethullah Gulen yang dituduh terlibat dalam upaya kudeta Juli 2016 dan Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Sebelum pertemuan, Pompeo mengatakan kepada wartawan bahwa dia berharap Turki akan melihat bahwa sanksi tersebut adalah "demonstrasi bahwa kami sangat serius".
Cavusoglu mengatakan kepada media Turki bahwa dia membahas bagaimana Turki dan AS dapat bergerak maju untuk "memecahkan masalah kita" melalui kerjasama yang erat, dialog dan mengambil langkah bersama.
Dia menambahkan itu adalah pertemuan "sangat konstruktif" tetapi memperingatkan bahwa semua masalah tidak akan diselesaikan "setelah satu pertemuan".
"Ketika kami kembali ke negara kami, kami akan terus mengambil langkah bersama dan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini," tambahnya.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar