Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Menyimak Perjalanan # 2019 Ganti Presiden

Menyimak Perjalanan # 2019 Ganti Presiden

Written By Unknown on Senin, 27 Agustus 2018 | Agustus 27, 2018

Ilustrasi

Kita pasti semua ingat HTI dierami oleh pemerintahan SBY selama 10 tahun, disanalah panggung itu diberikan dan HTI dibesarkan, GBK pernah dipakai perhelatan akbar sebuah ormas yang akan mengganti ideologi, menari-nari dirumah NKRI. Tindakan pembiaran itu cuma ada dua isu, kalau bukan ketololan ya si pemberi ruang ada disitu bersama mereka. Entah mana salah satunya kita tidak pernah dapat jawaban dari si santun.

2014 Jokowi dibantai isu PKI dan Cina Singapura oleh tabloit Obor Rakyat, yang katanya didanai dari sana juga. Berlanjut dengan kekalahan yang mengejutkan kubu mereka, kelakuannya bak anjing gila, disana kita bisa menakar koloni super pembenci Jokowi itu melihat Indonesia hanya sebagai lahan cari makan, untuk urusan rakyat dan kebangsaan, bulshit mereka mikir kesana. Kita tidak usah bicara kezholiman Soeharto dengan orbanya, para murid setianya masih meneruskannya, SBY salah satunya, Gayanya memimpin Indonesia persis dan presisi semua, pembangunan nyaris tak ada, korupsi dimana-mana, Petral menjadi supplyer upeti untuk dibagi-bagi, Freeport disedot rame-rame, Papua dan Indonesia cuma gigit jari.Untung TUHAN mengirim Jokowi, manusia bernyali sekaligus bertaji, kenapa yang tak beres dia beresi, karena dia telah selesai dengan dirinya sendiri, iya dia bak sufi, yang melepas duniawi. Yang lain masih dengan setan berkolaborasi.

Menetasnya 212 dan rentetan kejadian yang menyesakkan dada atas nama agama, islam dibawa-bawa, islam dijadikan kenderaan yang ditompangi nafsu bejad menuju kekuasaan dengan cara tak elegan dan prilaku kesetanan, akankah kita percaya kelompok perampok ini memikirkan rakyat dan kemiskinan, maaf tai kucing kata orang Medan, Dancuk kata orang Surabaya. Manalah mungkin gerombolan orang buta hati mau berbaik hati, hil-hil yang mustahal kata Amien Rais, dan sekarang dia ada disana sebagai aktor utama dalam menjalankan ketidak benaran bersama manusia-manusia ” kardus ” yang dikelilingi para ” tikus rakus “.

Jokowi tidak bisa diajak kompromi kalau urusannya merusakkan, presiden yang anaknya jual martabak dan pisang goreng ini, hatinya bak emas, yang sana hatinya berulat, bernanah dan bau dunia yang menggila.

# 2019 GANTI PRESIDEN ini adalah makar terselubung, sudah banyak dibahas para ahli hukum. Ini adalah kelanjutan perjuangan mereka yang mulai putus asa, kelompok pemangsa negara ini merasa kansnya tidak ada lagi manakala 2019 bukan mereka yang berkuasa, sehingga segala upaya mereka kerjakan walau diluar nalar manusia pada umumnya.

Neno Warisman, Madani Ali Sera dan kelompok ingusan itu cuma bulu-bulu halus yang masuk kehidung kita dan membuat kita bersin, dibelakangnya ada kekuatan besar yang lebih menggelegar, makanya kita tidak boleh memandang sebelah mata. Penyusupan idiologi baru, keinginan menjadikan Indonesia tidak lagi sebagai republik sudah lama terasa. Tidak usah jauh-jauh, partai yang masih ikut pemilu seperti PKS ini kan jelas musuh Indonesia, karena mereka anti pancasila, mereka menolak pancasila, kenapa eksistensinya dibiarkan membesar dan koar-koar.

Penolakan-penolakan deklarasi # 2019 Ganti Presiden dibeberapa wilayah harusnya disatukan secara nasional, sudah tidak perlu lagi pakai sungkan, mereka harus kita lawan. Politikus kardus ini kelas wedus jadi harus diberangus. Kebayang atau tidak kata Abdillah Toha kalau Prabowo berkuasa, Menterinya Fadli Zon, Fahri Hamzah, Ratna Sarumpaet, Neno Warisman, Madani Ali Sera, Indonesia bisa-bisa tinggal bekasnya. Apes kita semua.
Mereka boleh bermimpi mengganti Jokowi dengan tagar # Ganti Presiden, kita punya energi mempertahankan Jokowi untuk kedua kali, karena 2024 para pencuri ini mudah-mudahan sudah pada harakiri, minimal aki-aki.

PERJALANAN MEREKA HARUS KITA HENTIKAN, KARENA KEBENARAN HARUS KITA PERTAHANKAN DEMI INDONESIA DAN ANAK MUDA YANG AKAN MENERUSKAN.

KITA HARUS BERSINERGI TOLAK DEKLARASI # GANTI PRESIDEN SECARA NASIONAL.

Sumber: FB Iyyas Subiakto

(Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: