Dua belas tahun lalu meletus perang 33 hari pada Juli 2006. Perang ini berakhir dengan kemenangan muqawamah dan kekalahan telak rezim zionis Israel.
Selama 33 hari, pesawat-pesawat tempur rezim Israel menggempur banyak kawasan di selatan dan timur Lebanon. Lebanon menyebut perang ini dengan nama “Perang Tamuz”, Israel menyebutnya dengan “Perang Lebanon II”, dan media-media asing mengenangnya dengan nama “Perang Israel-Hizbullah 2006”.
Perang tersebut meletus pada tanggal 12 Juli 2006 antara militer Israel dan Hizbullah Lebanon dengan alasan untuk membebaskan dua tawanan Israel yang berada dalam cengkeraman Hizbullah. Hizbullah berhasil menggempur tanah Israel dengan menggunakan rudal modern dan nonmodern.
Pada permulaan perang, Israel membayangkan akan berhasil menggapai tujuan-tujuan yang telah dicanangkan. Akan tetapi, seiring dengan masa berlalu, kekalahan bagi Israel pun tampak pasti dan Hizbullah pun berhasil menghantam kapal perang Saer secara langsung di perairan Beirut.
Perang “Binti Jubail” dan “Marun Al-Ra’s” tidak bisa dilupakan oleh militer Israel. Setelah berhasil memasuki kawasan perbatasan Lebanon, Israel ternyata berhadapan dengan perlawanan sengit pasukan Hizbullah dan mengalami kerugian jiwa dan militer besar. Lebih dari itu, perang “Wadi Al-Hujair” yang disebut oleh pasukan Israel dengan nama Jahanam menjadi ajang pemberangusan tank Merkava yang menjadi andalan Tel Aviv. Perang ini pun berhasil memusnahkan kisah fenomenal tentang ketangguhan tank jenis ini.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar