Tandis Taghavi, seniman asal Iran baru-baru ini, dalam sebuah kinerja simbolis, menyumbangkan sebuah papan Alquran kepada Uskup Agung Gereja Katolik Manila, dimana hal ini mendapat perhatian dari surat kabar Filipina, Inguirer.
Menurut laporan IQNA, surat kabar Filipina Inguirer, dalam wawancara dengan Tandis Taghavi, kaligrafer, perempuan seniman Iran dan Ketua Asosiasi Kaligrafi Filipina, yang menciptakan karya-karya di bidang kaligrafi Alquran, mengisyaratkan sumbangan papan Alquran kepada Kardinal Uskup Agung Gereja Katolik Manila, Luis Antonio Tagle, Kepala badan amal Vatikan, salah satu dari lima kardinal penasehat dalam urusan agama dan teologi Paus Fransiskus dan kepala urusan spiritual dan teologi benua Asia di Vatikan pada konferensi ke-17 para uskup Katolik Filipina.
Konferensi 7 Juli ini dihadiri oleh para uskup Filipina, Mohammad Jafari Malek, Atase Kebudayaan Iran di Manila, Tandis Taghavi, seniman perempuan, kaligrafer kenamaan Iran, dan kepala asosiasi kaligrafi Manila, wakil kepala Asosiasi Perempuan Cendekia Iran-Filipina.
Dalam konferensi ini dibukakan pameran kaligrafi Alquran karya seni Tandis Taghavi dan setelah pembukaan pameran di sebuah upacara resmi yang dihadiri oleh seratus uskup Katolik di aula pertemuan uskup katolik ke-117 sebuah papan bertuliskan ayat 45 dari surah Al Imran: “(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” yang ditulis oleh seniman perempuan Iran dengan khat Nasta’liq dan disepuh, dihadiahkan kepada Kardinal Tagle sebagai simbol dialog antara Islam dan Kristen Katolik dan program ini dilaksanakan oleh Atase Kebudayaan Iran di Filipina.
Refleksi Media
Kinerja ini mendapat perhatian dari pelbagai media Filipina dan ditayangkan oleh jaringan berita "gma" negara itu. Surat kabar Inguire juga mewawancarai Tandis Taghavi berkenaan dengan sumbangan papan ini kepada penasihat Paus, yang berbunyi sebagai berikut:
Dialog antar agama melalui seni adalah topik yang selalu diyakini oleh Taghavi (45), kaligrafer muslim Iran.
Tandis Taghavi yang menggunakan gaya Persia Nastaliq, yang ditandai dengan garis miring dan ke atas yang menandakan qunut dan doa, yang ditulis dari kanan ke kiri, menulis ayat-ayat surah Maryam dan menghadiahkannya kepada umat Kristen Filipina guna menekankan kesamaan antara Islam dan Kristen.
Taghavi saat berbicara dengan kami (Surat kabar Inguirer) mengungkapkan: "Saya sedang menulis ayat-ayat Alquran dengan khat Nastaliq, tetapi ketika saya mencapai surah Maryam, saya merasa bahwa apa yang tertulis di bab ini bisa untuk Filipina.
Seni Disertai dengan Meditasi
Ibu Taghavi, seorang seniman Iran, mengambil salah satu karya pamerannya, yang dipamerkan pada awal bulan ini di sebuah pameran di Manila, di depan koresponden kami. Sebuah papan di mana seni dikombinasikan dengan meditasi. Karena dia percaya dialog agama dimungkinkan melalui seni.
Berdasarkan keyakinan dalam agama Kristen dan Islam, "Maria" sebagai seorang perempuan perawan yang mendapatkan taufik dari Allah dan melahirkan Isa (as).
Beberapa karya seni Tandis Taghavi ditampilkan pada hari pertama Konferensi Uskup Katolik Filipina di pusat gedung Paus Pius 12 di Manila.
Pameran ini menampilkan delapan panel kaligrafi surah Maryam serta delapan ilustrasi lain dari pelbagai ayat Alquran, yang mirip dengan ayat-ayat Taurat dan Injil Lukas.
Hadiah untuk Kardinal
Salah satu karya seni yang terkait Maryam, disepuh dengan emas, dan diberikan sebagai hadiah kepada Uskup Agung Gereja Katolik Manila, Kardinal Luis Antonio Tagle.
Dalam papan ini, tertuangkan ayat dari surah Al Imran yang mengatakan: “ (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Almasih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).”
Foto Hotline Surat Kabar Inguirer
Uskup Agung Romulo Valles, Ketua konfrerensi uskup Katolik Filipina dan Uskup Agung kota Davao, dalam sebuah pesan, menyatakan harapan bahwa tindakan luar biasa rakyat Iran ini akan meningkatkan tingkat dialog keagamaan menuju perdamaian dengan saudara-saudari Muslim.
Taghavi lebih lanjut mengatakan, “Saya ingin mengatakan kepada publik bahwa kita memiliki persamaan dan untuk membuktikan bahwa Islam berarti" perdamaian, "dan bahwa seni tidak terpangkas dalam seni itu sendiri dan cakupannya meluas ke pelaksanaan tugas kita di masyarakat.”
Dia juga mencatat bahwa bahkan salah satu pameran sebelumnya di kota metropolitan Manila, bahkan non-Muslim, mengapresiasi karyanya, meskipun dia tidak tahu kata-kata Arab dan Persia serta perkembangan positif ini adalah dorongan sejati dirinya untuk melanjutkan produksi karya-karya artistik.
Kombinasi Geometri dan Matematika
Seniman ini bersemangat untuk menarik kepuasan para audien. Dia berkata, bahkan mereka yang tidak tahu kaligrafi dan tidak akrab dengan khat Persia, menikmati keindahan kaligrafi Nastaliq, khat ini adalah kombinasi geometri dan matematika, keteraturan dan harmoni dari jenis seni ini sehingga menyentuh hati para audien.
Dia melanjutkan: "Selalu ada pendekatan ilmiah untuk melakukan karya seni."
Seniman ini, yang memulai karyanya pada usia 8 tahun, tinggal di Filipina hanya dalam satu setengah tahun, tetapi pada saat yang sama ia telah menyelenggarakan hampir 10 pameran seni di kota metropolitan Manila.
Taghavi, yang tidak ingin membuang waktu, telah mengambil alat-alat kaligrafi yang diperlukan, termasuk pena dari Iran, dan aktif di Filipina sebagai dosen kaligrafi.
Menjaga Kelanggengan Kaligrafi
Mengingat munculnya seni digital, seniman ini berusaha mempertahankan kelangsungan kaligrafi sebagai contoh seni. Tema disertasinya saat masih belajar adalah kombinasi kaligrafi dan seni grafis atau digital.
“Kaligrafi, yang merupakan seni sejarah, membentuk identitas nasional kita sebagai orang Iran seni ini sangat memukau dengan ayat-ayat Alquran,” tegasnya.
Taghavi demikian juga mengatakan bahwa mengejar seni tidak mudah baginya di semua periode kehidupan, dan dia ingat bagaimana menjaga dirinya di kamarnya selama berjam-jam untuk berpikir sebelum menulis.
Tandis Taghavi di samping para uskup Filipina di pameran kaligrafi/ Foto Hotline Surat Kabar Inguirer
Dia menambahkan, dalam beberapa kasus, saya tidak menyadari bahwa seseorang memasuki kamar saya dan tidak tahu apa yang terjadi di sekitar saya? Karya seni saya, terutama setelah menikah, dihadapkan dengan masalah besar sebagai istri dan ibu, dan kadang-kadang saya berlatih dan memproduksi karya seni saya dari tengah malam hingga jam 2 pagi, dan itu saya agendakan beberapa jam untuk diri saya sendiri. Saya ingin melakukan pekerjaan saya tanpa gangguan, dan kemudian saya bangun pagi-pagi untuk mengambil tanggung jawab lain.
Kendati demikian dia mengatakan: "Rahasia sukses adalah sebagai berikut: Upaya dan pengorbanan, konfrontasi langsung dengan tantangan dan mengubah masalah menjadi peluang.
Dia menekankan: Saya menyajikan karya seni saya kepada semua martir dan syuhada tidak hanya di Timur Tengah semata, tetapi juga di seluruh dunia, yang telah terinspirasi oleh pengorbanan mereka.
(Inguirer/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar