Realita yang ada tentang warga muslim Amerika Serikat sangat berbeda dengan klaim-klaim yang senantiasa dilontarkan oleh para politikus di negara ini.
Banyak pernyataan para politikus Amerika Serikat, seperti “Islam benci kita”, “kebencian di kalangan warga muslim sangat besar”, “lebih dari 80 persen masjid Amerika berada dalam cengkeraman imam masjid radikal”, dan “syariat tidak sejalan dengan peradaban Barat”, memperkenalkan warga muslim sebagai warga non-Amerika, tidak bisa diterima, dan ancaman sosial dan keamanan potensial bagi masyarakat Amerika.
Dalam benak para petinggi Amerika Serikat, seperti Donald Trump, warga muslim memiliki sikap acuh tak acuh mutlak terhadap kehidupan dan norma-norma masyarakat Amerika.
Tentu, korelasi antara Islam, warga muslim, dan jati diri nasional Amerika telah menggapai puncak mendidih. Dalam kondisi seperti ini, memilah realita dan kisah foktif sangatlah penting sekali.
Sebelum negara Amerika Serikat muncul, warga muslim telah ada di negeri ini. Para founder Amerika Serikat selalu menyambut kedatangan para imigran muslim ke negara ini.
Warga muslim termasuk populasi yang memiliki keberagaman aliran keyakinan di Amerika dan termasuk kalangan berpendidikan. Lembaga-lembaga Islam di negara ini senantiasa tampil aktif dalam setiap dialog keagamaan dan proyek-proyek nasional. Warga muslim tidak pernah melakukan aksi serangan teroris di Amerika.
Inilah realita warga muslim yang hidup di Amerika. Banyak sensus yang membenarkan hal itu.
(Daily-Sabah/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar