Russian IL-20M (Ilyushin 20m) aircraft landing at an unknown location.
Rusia mengatakan bahwa jatuhnya pesawat militer Rusia atas wilayah udara Suriah awal bulan ini adalah tindakan "pengecut" dan "tidak profesional" Zionis Israel sebagai tanda baru yang menunjukkan ketegangan antara Moskow dan Tel Aviv karena insiden itu.
"Tragedi itu terjadi pada 17 September menyusul tindakan yang salah, tidak profesional, dan pengecut oleh militer Israel,” juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan kepada majalah Panorama Italia, Kamis (27/9).
Pernyataan itu mengikuti komentar dari peringatan Damaskus bahwa Zionis Israel harus berpikir dua kali sebelum berusaha menyerang sasaran di wilayah Suriah lagi.
“Zionis Israel, yang terbiasa meluncurkan banyak agresi dengan dalih berbeda, harus membuat perhitungan akurat jika mereka berpikir hendak menyerang Suriah lagi," Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal al-Mekdad mengatakan pada hari Selasa (25/9), Associated Press melaporkan.
Sehari sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa Moskow akan menyediakan negara Arab itu dengan sistem pertahanan rudal S-300 versi modern dalam waktu dua minggu. Shoigu juga mengatakan Rusia akan memblokir navigasi satelit, radar udara, dan sistem komunikasi penerbangan tempur di Mediterania timur, yang dapat mencegah Zionis Israel melakukan serangan di lepas pantai Suriah.
(AP/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar