Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa Republik Islam Iran tidak dapat mempercayai AS untuk duduk bersama lagi dalam perundingan apapun karena Washington menerapkan “kebijakan tidak menentu” dalam menangani Tehran.
Zarif membuat pernyataan itu pada hari Rabu (08/08)setelah sesi kabinet, sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang panggilan baru-baru ini oleh Presiden AS Donald Trump untuk pembicaraan langsung dengan Iran.
“Amerika tidak pernah bertindak dengan tulus, dan tindakan serta komentar Trump hanyalah aksi publisitas. Alasan utama di balik ini adalah Trump tidak peduli baik kewajiban kepada Iran ataupun internasional, ” katanya kepada wartawan sebagaimana dikutip Press TV.
Zarif mengatakan bahwa presiden AS telah mengambil pendekatan bermusuhan terhadap bangsa Iran saat ia pertama kali menerapkan kembali sanksi yang menargetkan kegiatan seperti pembelian pesawat.
Diplomat Iran itu mengatakan bahwa Amerika harus bertanggung jawab kepada rakyat Iran dalam banyak kasus, menambahkan bahwa mengingat ketidakpercayaan mendalam yang telah ditimbulkan AS selama beberapa dekade terakhir, Iran hampir tidak dapat menemukan alasan apapun untuk berunding dengan mereka.
“Jika ada masalah negosiasi, kami memiliki dua tahun negosiasi intensif dengan Amerika, dan JCPOA (perjanjian nuklir Iran) adalah hasil dari pembicaraan ini, tetapi administrasi Trump menarik diri dari itu. Bayangkan pilihan yang hampir tidak mungkin untuk bernegosiasi sekarang, bagaimana AS dapat dipercaya bahwa setelah mencapai kesepakatan mereka akan tetap berkomitmen dengan kesepakatan mereka sendiri? ” katanya.
Zarif mengatakan dalam pernyataannya di hari Rabu itu bahwa dunia memihak Iran dalam menghadapi tindakan AS.
Di masa lalu, negara-negara menerapkan larangan AS yang didukung oleh beberapa resolusi Dewan “Keamanan PBB, tetapi sekarang dunia telah berdiri untuk menghadapi sanksi AS,” ujar Zarif, mengutip pembaruan Statuta Pemblokiran oleh Uni Eropa untuk melindungi perusahaan blok tersebut melakukan bisnis yang sah dengan Iran dari dampak sanksi ekstrateritorial AS.
“Konsensus internasional terhadap langkah AS telah dibentuk,” katanya menambahkan, “Dunia saat ini tidak mau menerapkan sanksi AS dan beberapa negara, termasuk negara-negara utama, mereka berusaha untuk melawan sanksi. Dan sektor ekonomi kita sendiri akan aktif dalam hal ini juga.”
Pernyataan Zarif itu mengulang hal yang sama yang dikatakan oleh Presiden Hassan Rouhani pada hari Senin bahwa pemerintah AS tidak lagi dapat membuktikan kepercayaannya untuk negosiasi setelah penarikan dari JCPOA dan sejumlah perjanjian internasional lainnya.
(Press-TV/Arrahmah-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar