Saudi warplane in flames
Perhatian utama media AS adalah pada kematian penjahat perang paling terkenal Amerika, tokoh Senator Republik, John McCain, dan memahami sesuatu yang serumit perang di Yaman tidak ada dalam agenda, menurut Myles Hoenig, seorang analis politik dan aktivis Amerika.
Hoenig, mantan kandidat Partai Hijau untuk Kongres, membuat pernyataan itu dalam sebuah wawancara dengan Press TV pada Jumat (31/8) ketika mengomentari sebuah laporan yang mengatakan militer AS berencana untuk melanjutkan program pelatihan untuk pilot Saudi, meskipun ada upaya oleh pejabat Amerika untuk menjauhkan AS dari pembantaian yang dipimpin Saudi terhadap rakyat Yaman.
Angkatan Udara AS baru-baru ini mengeluarkan formulir permintaan informasi (RFI), menyerukan kepada kontraktor untuk datang dengan rincian harga dan ketersediaan untuk pelatihan tidak kurang dari 41 personel Angkatan Udara Saudi, situs web The Young Turks melaporkan Kamis (30/8).
Meskipun tidak ada rincian yang tersedia tentang tanggal mulai program, batas waktu penyerahan 24 September untuk RFI menunjukkan bahwa program tersebut dijadwalkan akan dimulai dalam waktu dekat.
Pentagon telah memposting dokumen lain yang memaparkan instruktur pelatihan yang diperlukan, mencatat bahwa tujuannya adalah untuk melatih pilot Saudi untuk mengoperasikan jet tempur F-15.
Catatan itu bahkan menyebutkan pelatihan khusus senjata, termasuk "F-15S Weapons School Instructor Pilot" dan "Air Battle Manager / Weapons School - Weapons Director Instructor."
(Press-TV/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar