Qatari capital city of Doha.
Seorang pejabat tinggi Saudi mengatakan negaranya serius mempertimbangkan membangun kanal yang akan mengubah Qatar menjadi sebuah pulau, di tengah boikot diplomatik dan perdagangan yang dipimpin Saudi terhadap kerajaan Teluk Persia yang kaya energi.
“Sebagai warga, saya tidak sabar menunggu detail pelaksanaan proyek pulau Salwa Timur. Proyek besar dan bersejarah ini akan mengubah geografi kawasan ini,” kata Saud al-Qahtani, penasihat senior Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman, di halaman Twitter-nya pada hari Jumat (31/8).
Proyek ini pertama kali diluncurkan di media Saudi pada bulan April, ketika surat kabar berbahasa Arab berbahasa Sabq melaporkan bahwa kanal sepanjang 60 kilometer (37 mil) dengan lebar 200 meter dan kedalaman 20 meter, dan jalur air akan dibangun setidaknya 0,6 mil dari perbatasan dengan Qatar
Kanal itu akan mencakup sebuah resor wisata dan tempat pembuangan limbah nuklir di samping pangkalan militer.
Biaya proyek diperkirakan mencapai 2,8 miliar riyal Saudi (sekitar $ 745 juta).
Surat kabar Makkah menerbitkan sebuah laporan pada bulan Juni bahwa Riyadh bergerak maju dengan rencana tersebut, dan lima perusahaan internasional telah diundang untuk mengajukan tawaran untuk proyek tersebut, dimana pemenang akan diumumkan pada bulan September.
Sementara beberapa analis telah meragukan gagasan ambisius tersebut.
Ali Shihabi, pendiri yayasan Arab yang berbasis di Washington, mengatakan laporan Salwa Channel mungkin adalah perang psikologis.
"Jika Anda membuat kanal, Anda membantu Qatar karena Anda membuat 'parit' untuk melindungi mereka dimana sekarang perbatasan darat mereka sepenuhnya jelas ke Arab Saudi," kata Shihabi.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar