Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » China: Kami Tidak Akan Membiarkan Sanksi AS Menghalangi Impor Minyak Iran

China: Kami Tidak Akan Membiarkan Sanksi AS Menghalangi Impor Minyak Iran

Written By Unknown on Senin, 10 September 2018 | September 10, 2018


Menjelang dilaksanakannya rencana sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap sektor energi Iran, impor minyak Iran ke China justru melonjak sampai ke titik tertingginya mencapai 874.000 barel per hari pada bulan Agustus lalu, sebagaimana dilaporkan oleh media terkemuka tentang pasar, Platts.

Dilansir dari PressTV, kedatangan minyak Iran ke China dari periode Januari-Agustus 2018 mencapai angka 165,57 juta barel. Apabila dibandingkan dengan total impor sepanjang tahun 2017 yang mencapai 229,99 juta barel, sebelum mencapai akhir tahun, maka pada bulan lalu saja itu sudah mencapai 72%.

Perusahan penyuling minyak China, Sinopec dan PetroChina, mengatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan sanksi AS mempengaruhi impor mereka terhadap minyak mentah Iran.

“Karena kami memiliki kewajiban kinerja terhadap hubungan kontrak kami dengan Iran pada 2018, secara kontraktual kami diwajibkan untuk melanjutkan (pembelian) kami,” kata perwakilan dari Sinopec.

Seorang eksekutif Sinopec mengatakan pekan lalu bahwa kesehatan bisnis perusahaan akan menurun jika harus menangguhkan impor dari Iran. Ketergantungan Sinopec pada minyak mentah Iran, katanya, adalah sesuatu yang “alami”, karena banyak perusahaan kilang China yang begitu membutuhkan minyak Iran untuk diproses, yang memiliki kandungan aromatik kaya.

Menurut Platts, Cina diperkirakan akan tetap menjadi pembeli terbesar minyak mentah Iran meskipun ada sanksi. Beijing sendiri telah menegaskan tidak akan membiarkan larangan itu menghalangi perdagangannya dengan Iran.

Pihak AS mengatakan sanksi akan berlaku mulai 4 November, dan mereka telah memperingatkan negara-negara lain bahwa siapapun yang terus membeli minyak Iran dan menentang langkah-langkah AS akan menghadapi sanksi “sekunder”.

Ini adalah putaran sanksi kedua yang dikenakan AS terhadap Iran sejak penarikan diri mereka pada Mei dari kesepakatan multilateral tentang nuklir dengan Republik Islam Iran.

Selain Cina, Turki juga mengatakan tidak akan tunduk terhadap embargo minyak itu. Negara-negara lain seperti Jepang dan India yang juga terbiasa membeli minyak ke Iran akan mencoba untuk mendapatkan keringanan dari sanksi tersebut.

(Press-TV/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: