Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya mengatakan situasi saat ini di Provinsi Idlib, Suriah tidak dapat diterima.
Berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas situasi Idlib pada hari Jumat (7/9/2018), Nebenzya menambahkan garis pemisah antara pasukan pemberontak bersenjata dan kelompok teroris harus jelas di daerah tersebut.
Nebenzya, seperti dilaporkan televisi Al Ekhbariya Suriah, menegaskan bahwa kesepakatan gencatan senjata di Idlib tiap hari dilanggar oleh kelompok teroris.
“Kalian harus bertanya darimana senjata para teroris dipasok? PBB bertugas untuk menyelidiki kasus ini, para teroris telah berkumpul di Idlib, dan mengabaikan situasi saat ini di Idlib tidak dapat diterima,” tandasnya.
Menurut dubes Rusia, warga sipil Idlib sudah lelah terhadap tindakan teroris, tetapi negara-negara Barat terutama Amerika Serikat justru berbicara dengan nada provokatif.
“Barat tampaknya telah terjebak dalam perilaku irasional dan emosional karena ketakutan mereka atas pemusnahan teroris di Idlib,” ungkapnya.
Barat dan AS sedang membuat kegaduhan di tengah upaya militer Suriah untuk membebaskan Idlib dari pendudukan teroris.
(Al-Ekhbariya/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar