Salah satu armada tempur Angkatan Udara India.
Panglima Angkatan Udara India, Jenderal Birender Singh Dhanoa menyampaikan kekhawatiran atas meningkatnya kemampuan militer Cina dan Pakistan di sektor udara.
Seperti dilansir Sputniknews, Kamis (13/9/2018), dalam sebuah pengakuan yang mengejutkan, Jenderal Dhanoa mengatakan India tidak dapat menandingi kekuatan tempur udara gabungan Cina dan Pakistan bahkan jika kita menambah sekitar 200 jet tempur.
Namun, ia berpendapat bahwa jet tempur Rafale dan sistem pertahanan udara S-400 Rusia akan membantu meningkatkan kemampuan tempur India.
Jenderal Dhanoa juga memperingatkan bahwa India saat ini menghadapi ancaman besar dari musuh-musuhnya.
"Kita memiliki masalah dalam hal jumlah jet tempur dan jika kita ingin mengelola sebuah perang dengan dua front, maka kita harus mampu bersaing dengan kekuatan udara Cina dan Pakistan," tambahnya.
Dia menjelaskan Angkatan Udara Pakistan memiliki hampir 350 jet tempur, sementara Cina memiliki sekitar 1.700 unit. India harus menambah jumlah jet tempurnya dan peralatan yang canggih jika ingin bersaing dengan dua negara tersebut. India dan Rusia diperkirakan akan menandatangani kontrak pembelian S-400 pada minggu pertama Oktober 2018.
(Sputnik/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar