Anak-anak dan perempuan Yaman telah menjadi korban utama brutalitas Arab Saudi.
Media Inggris, Financial Times dalam sebuah laporannya tentang kondisi Yaman menulis, perang yang diikuti dengan kemiskinan telah menciptakan 'generasi yang hilang' dari anak-anak Yaman.
Penderitaan anak-anak menggarisbawahi bagaimana konflik telah menghancurkan masyarakat di negara termiskin di Dunia Arab itu.
"Kami melihat terciptanya generasi anak-anak yang hilang, tidak terdidik dan trauma, dan ini akan menyimpan masalah besar di masa depan," kata Lise Grande, Koordinator Kemanusiaan PBB di Yaman.
Lise Grande dalam kunjungan ke Yaman.
"Selama 3,5 tahun, sekitar setengah juta anak-anak Yaman telah meninggalkan sekolah karena perang dan mereka bekerja untuk membantu kebutuhan hidup keluarganya," tambahnya.
Grande menuturkan bahwa koalisi pimpinan Arab Saudi telah membom rumah penduduk, sekolah dan infrastruktur Yaman sejak Maret 2015 dan mereka sudah tidak bisa difungsikan.
Menurut pejabat PBB itu, perang Yaman telah menghancurkan ekonomi dan lebih dari 8 juta orang terancam kelaparan.
Jamal al-Shami, Ketua Democracy School – sebuah lembaga bantuan Yaman – mengatakan para keluarga menghadapi pilihan sulit; mengirim anak-anak mereka untuk bekerja atau menderita kelaparan. PBB memperingatkan bahwa krisis di Yaman telah berubah menjadi kombinasi krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
(Financial-Times/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar