Pemimpin Gerakan Sadr Irak, Moqtada al-Sadr.
Pemimpin Gerakan Sadr Irak, Moqtada al-Sadr kembali menekankan keinginannya untuk membentuk pemerintahan teknokrat di Irak.
Dalam sebuah pesan di akun Twitter-nya, Moqtada menentang pembentukan pemerintah yang mengacu pada bagi-bagi jabatan dan menegaskan sistem penjatahan, sukuisme, etnosentrisme, dan korup, tidak akan ada lagi.
"Saya akan menentang para pendukung sistem bagi-bagi jatah di parlemen Irak," tambahnya seperti dikutip media ISNA, Ahad (2/9/2018).
Dia juga berjanji akan membentuk sebuah pemerintahan yang akan melayani seluruh warga Irak.
Partai-partai pemenang pemilu parlemen Irak masih melakukan lobi-lobi untuk membentuk sebuah koalisi besar.
Aliansi Sairun yang dipimpin Moqtada berhasil menguasai parlemen Irak dengan perolehan 54 kursi, diikuti berturut-turut oleh Aliansi Fath dengan 47 kursi dan Aliansi Nasr dengan 42 kursi parlemen. Pemilu parlemen Irak diselenggarakan pada Mei 2018 lalu dengan partisipasi sekitar 11 juta warga yang memenuhi syarat.
(ISNA/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar