Benjamin Netanyahu - Israeli Prime Minister.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Tel Aviv akan terus melakukan operasi militer di Suriah, dua hari setelah Rusia menuduh rezim pendudukan yang bertanggung jawab penuh untuk menjatuhkan salah satu pesawat pengintainya di lepas pantai Suriah pekan lalu.
Perdana menteri Israel membuat pernyataan provokatif pada hari Selasa (25/9) sebelum pergi ke New York, di mana dia akan berbicara kepada Majelis Umum PBB, mengklaim bahwa Tel Aviv akan mengadopsi langkah-langkah untuk mencegah Iran meningkatkan kehadirannya di negara Arab itu.
"Kami akan terus bertindak untuk mencegah kubu militer Iran di Suriah dan kami akan melanjutkan koordinasi militer antara militer Israel dan militer Rusia,” kata Netanyahu di bandara.
Komentarnya muncul ketika Iran, atas permintaan resmi dari pemerintah Suriah, telah menawarkan bantuan militer kepada Suriah, yang memerangi teroris luar negeri yang menyerang habis-habisan selama tujuh tahun terakhir.
Rusia juga memiliki penasihat militer di Suriah, dan ikut melakukan pemboman udara atas nama pemerintah Suriah sejak September 2015.
Dukungan Tehran dan Moskow telah memungkinkan tentara Suriah untuk mempercepat perolehannya di berbagai front melawan militan Takfiri.
Sebaliknya, Israel telah sering menyerang sasaran militer di Suriah selama beberapa tahun terakhir dalam apa yang dianggap sebagai upaya untuk menopang kelompok-kelompok teroris yang telah menderita kekalahan besar terhadap pasukan pemerintah Suriah. Dia juga telah memasok senjata untuk teroris anti-Damaskus serta perawatan medis untuk elemen Takfiri yang terluka di negara Arab itu.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar