Warga Palestina
Keputusan itu awalnya diambil sekitar tiga bulan lalu di bawah pemerintahan Paraguay sebelumnya tanpa konsultasi dengan presiden terpilih, Mario Abdo.
Palestina memuji keputusan Paraguay yang disebut sebagai langkah "berani" untuk memindahkan kedutaannya dari Yerusalem yang diduduki kembali ke Tel Aviv.
Dalam pengumuman mengejutkan pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri Paraguay Luis Alberto Castiglioni mengatakan negaranya telah membalikkan keputusan untuk merelokasi kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem al-Quds, menurut laporan Presstv.
Paraguay adalah salah satu dari dua negara - yang lain adalah Guatemala - yang mengikuti jejak AS dalam perubahan kebijakannya yang memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem.
Keputusan itu awalnya diambil sekitar tiga bulan lalu di bawah pemerintahan Paraguay sebelumnya tanpa konsultasi dengan presiden terpilih, Mario Abdo.
Abdo mengatakan keputusan itu tidak didukung oleh argumen yang sah.
Palestina mengatakan "pencapaian diplomatik" terbaru adalah buah dari upaya lobi-lobi pejabat Palestina. Menurut Palestina, lobi-lobi terjadi sekitar dua minggu setelah Menteri Luar Negeri Riyad al-Maliki mengadakan pembicaraan dengan preseiden Mario Abdo Benitez.
"Menteri Maliki melakukan upaya besar selama pertemuannya dengan presiden baru yang menginstruksikan menteri luar negerinya untuk mengatur masalah ini," kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan pada Kamis, 06/09/18.
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas memuji tindakan itu sebagai "berani", yang akan menjadi kemunduran bagi momentum Israel untuk pemindahan semua kedutaan ke Yerusalem.
"Langkah berani oleh pemerintah Paraguay ini adalah contoh bagi semua negara dalam menghadapi keserakahan Israel, dan upaya pemerintah Amerika untuk memaksakannya di dunia ketika memindahkan kedutaannya ke Yerusalem [al-Quds] dalam apa yang disebut kesepakatan abad," katanya.
Abbas mengatakan langkah Paraguay "adalah hasil dari upaya diplomatik Palestina yang bijaksana dan kuat untuk menjelaskan bahaya pengalihan kedutaan ke Yerusalem [al-Quds].
Selain itu, pejabat senior Palestina Saeb Erekat juga memuji langkah Paraguay, sementara mendesak Guatemala untuk mengikutinya dan mengembalikan kedutaannya ke Tel Aviv.
"Kami juga menyerukan kepada pemerintah Guatemala meminta berdiri di sisi kanan sejarah dan memindahkan kedutaannya di luar Yerusalem [al-Quds]," kata Erekat dalam sebuah pernyataan.
Perdana Menteri Otoritas Palestina Rami Hamdallah juga berterima kasih kepada Paraguay atas keputusannya tersebut.
Keputusan Paraguay tersebut dilakukan setelah Kolombia menjadi negara Amerika Selatan terakhir yang mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.
(Press-TV/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar