Jubir Sekjen PBB Stéphane Dujarric
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengaku khawatir atas pelanggaran beruntun kesepakatan gencatan senjata di ibukota Libya.
Seperti dilaporkan Xinhua, Juru bicara sekjen PBB Stéphane Dujarric mengatakan Sekjen PBB Antonio Guterres memperingatkan peningkatan kasus pelanggaran gencatan senjata yang ditandatangani berbagai milisi bersenjata Libya di bawah pengawasan Utusan khusus PBB untuk Libya, Ghassan Salamé.
Dujarric menambahkan, Guterres meminta pihak-pihak yang terlibat konflik untuk menjaga gencatan senjata dan menghindari segala bentuk aksi yang berujung pada eskalasi penderitaan warga sipil.
Babak baru bentrokan di selatan Tripoli, ibukota Libya meletus sejak 26 Agustus lalu antara pasukan pemerintah yang diakui PBB dan milisi bersenjata Tarhuna di KM 80 di tenggara Tripoli. Bentrokan tersebut sampai saat ini masih terus berlanjut.
Departemen Kesehatan Libya mengumumkan, bentrokan sengit hari Jumat (21/9) di selatan Tripoli menewaskan 10 orang dan melukai 50 lainnya. Di antara korban tersebut terdapat pula warga sipil.
(Xinhua/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar