Vladimir Putin, Presiden Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan keprihatinannya atas kegiatan teroris di provinsi barat laut Suriah Idlib, kantor berita RIA mengutip Kremlin mengatakan.
Presiden Putin membahas perkembangan terakhir di kubu pertahanan terakhir Suriah dengan anggota Dewan Keamanan Rusia pada hari Jumat (14/9), juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan.
Pasukan tentara Suriah sedang mempersiapkan untuk meluncurkan operasi militer skala penuh terhadap berbagai faksi teroris yang praktis telah menyandera penduduk Idlib untuk waktu yang lama.
Suriah dan Rusia telah memperingatkan bahwa AS, bersama dengan Inggris dan Perancis, bersiap-siap untuk melakukan serangan militer baru terhadap Suriah sebagai tentara mempersiapkan pembebasan Idlib.
Pada hari Rabu (12/9), kantor berita resmi Suriah SANA mengutip Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa teroris Takfiri yang didukung asing telah menculik 22 anak-anak dengan kerabat mereka dari Aleppo Suriah serta sekelompok anak yatim untuk menggunakan mereka dalam serangan senjata kimia bertahap di Idlib sehingga dapat menyalahkan pemerintah Suriah.
Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Muallem mengatakan pada hari Selasa (11/9) bahwa Amerika Serikat menggunakan senjata kimia yang dilarang secara internasional untuk menciptakan dalih bagi serangan militer terhadap negara Arabnya yang dilanda konflik itu.
(RIA-Novosti/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar